China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Setelah mengalami kerugian tahun lalu, PALM mencetak laba pada kuartal ketiga Tahun 2020 sebesar Rp 236,55 Milyar. Laporan keuangan ini menjadi sentimen positif bagi pasar yang memperlihatkan juga bahwa industri kelapa sawit sedang meningkat.
Didorong oleh naiknya harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO), setelah pada mengalami kerugian, PT Provident Agro Tbk (PALM) berhasil untung. Laporan keuangan pada kuartal ketiga 2020 menunjukkan PALM membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 236,55 Milyar. Pencapaian itu berbalik positif dari rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 66,4 Milyar pada kuartal ketiga 2019.
PALM berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 187,17 Milyar, naik 22,18% menjadi Rp 153,19 Milyar. Pendapatan itu terdiri atas Rp 171,32 Milyar pendapatan minyak sawit dan Rp 15,85 Milyar pendapatan dari segmen inti sawit. Di sisi lain, perseroan juga berhasil menekan beberapa beban, salah satunya beban usaha yang hanya menjadi Rp 22,84 Milyar dari Rp 52,77 Milyar. PALM juga berhasil mendapatkan pendapatan lain-lain bersih Rp 199 Milyar, berbalik untung dari beban pada kuartal ketiga 2019 sebesar Rp 50,48 Milyar.
Sementara itu, perseroan berhasil menyusutkan total liabilitas menjadi hanya sebesar Rp 200 Milyar per 30 September 2020. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2019 sebesar Rp 262,8 Milyar. Adapun, liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp 102 Milyar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 98 Milyar.
Selain itu, total kas setara kas perseroan berhasil naik menjadi Rp 317,72 Milyar, daripada tahun lalu sebesar Rp 54,69 Milyar. Sebagai informasi, mengutip CNBC Indonesia, PALM merupakan perusahaan yang dimiliki oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang dikendalikan oleh pengusaha Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya.
Baca juga: Penyaluran Kredit Naik 6%! BTPN Cetak Laba 1,5 T di Kuartal Ketiga
Untuk total modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 42,9% menjadi Rp 2,97 Triliun. Sedangkan, total aset per 30 September 2020 naik menjadi Rp 3,16 triliun atau naik 35,6% dari periode sebelumnya sebesar Rp 2,33 triliun. Sehingga untuk saat ini nampaknya kondisi keuangan perusahaan sedang berada di kondisi yang baik. Sentimen ini juga terlihat pada saham PALM yang beberapa hari terakhir mengalami apresiasi yang signifikan sebelum turun kembali.
Dilansir dari IPOTNEWS
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.