Trader Harian - Selandia Baru akan Publikasi Data Pengangguran, Diprediksi Memburuk | */ ?>Selandia Baru akan Publikasi Data Pengangguran, Diprediksi Memburuk |
Selandia Baru dikabarkan akan mempublikasi data penganggurannya Hari Ini Selasa, 2 Februari 2021. Diprediksi bahwa data akan memburuk akibat kondisi perekonomian yang belum membaik.
Selandia Baru Publikasi Data Pengangguran
Diprediksi bahwa kondisi perekonomian Selandia Baru masih akan mengalami penurunan terutama untuk awal 2021 ini. Hal ini disebabkan masih adanya adaptasi dan juga masih tingginya peningkatan kasus Covid-19.
Sayangnya kondisi tersebut berdampak pada perekonomian Selandia Baru yang nampaknya masih juga beradaptasi terhadap kondisi perekonomian global.
Dengan banyaknya perubahan dalam perekonomian global, terutama dengan independensi Inggris dan pergantian Presiden Amerika, Selandia Baru akan menjadi salah satu negara yang terdampak.
Hal ini menyangkut urusan perdagangan dan kerja sama internasional yang nampaknya masih dapat berakhir baik dan juga buruk untuk negara ini.
Namun, hingga saat ini Selandia Baru masih tergolong sebagai salah satu negara yang mengalami kondisi baik di era pandemi. Hal ini disebabkan tanggapan terhadap Covid-19 yang tergolong tangkas.
Sehingga kasus penyebarannya tidak menyebar begitu drastis dan masih dapat dikendalikan bersama kerja samanya dengan negara tetangga, yaitu Australia.
Dampak Terhadap Dolar Selandia Baru
Sayangnya di awal 2021, Covid-19 masih menjadi salah satu hambatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasilnya, banyak analis yang memprediksi bahwa Selandia Baru akan kembali mengalami peningkatan dalam pengangguran.
Diprediksi bahwa Bulan Januari 2021, angka perubahan tenaga kerja akan naik sekitar 0,1% dibandingkan bulan lalu yang mencapai -0,8%. Walau positif, angka ini akan disandingkan dengan tingkat pengangguran yang naik dari 5,3% menjadi 5,6% di Januari 2021.
Angka ini menggambarkan bahwa kondisi perekonomian Selandia Baru belum mengalami pemulihan secara maksimal. Tetapi, 2021 memberikan banyak harapan terutama dengan perubahan kondisi geo-politik dan juga adanya harapan vaksin.
Namun, data tersebut kemungkinan akan berdampak buruk pada nilai tukar Dolar Selandia Baru. Hal ini disebabkan data tersebut menjadi sentimen negatif yang mencerminkan perekonomian Selandia Baru belum siap untuk pulih.
Sehingga, kemungkinan besar nilainya akan terdepresiasi dalam jangka pendek terhadap beberapa mata uang utama. Tapi, mengingat kondisi pasar keuangan yang saat ini masih volatil, kemungkinan kondisi tersebut dapat berubah dengan cepat.
Muhammad Naufal merupakan seorang penggemar bidang ekonomi. Pada saat ini fokus utama tertuju pada bidang perdagangan mata uang, indeks saham, dan komoditas.
Bank sentral China mengatakan pada Senin (4/7/2022) bahwa mereka telah meningkatkan fasilitas pertukaran atau swap mata uang dengan Hong Kong menjadi perjanjian permanen dan memperluas ukurannya […]
Tesla Umumkan Penjualan Kendaraan Listrik pada Q2 2022 Tesla baru saja memposting total produksi dan pengiriman kendaraan kuartal kedua untuk tahun […]
Nayib Bukele beli Bitcoin lagi~! Tidak terpengaruh oleh kerugian besar yang ditimbulkan karena berinvestasi di Bitcoin, Bukele mengumumkan pada Jumat […]
Coinbase NFT menambahkan lebih banyak fitur baru untuk basis pengguna yang relatif kecil. Marketplace NFT ini telah meluncurkan sejumlah peningkatan […]