Tingkat inflasi untuk Bulan Januari 2021 dikabarkan telah dipublikasi hari ini pukul 11.00 WIB. Terlihat bahwa angka inflasi Indonesia turun sekitar 0,13% dari Januari 2020.
Angka ini diprediksi akan berdampak positif untuk nilai tukar Rupiah terutama terhadap Dolar Amerika. Hal ini disebabkan nilainya yang akan naik akibat jumlah yang beredar terlihat menurun walau memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Tingkat Inflasi Januari Dipublikasi
Indonesia dikabarkan telah mempublikasi data inflasinya untuk Januari 2021 lalu. Angka inflasi ini menjadi salah satu dampak penting untuk nilai tukar Rupiah, terutama dalam satu bulan ke depan.
Terlihat bahwa inflasi mengalami penurunan sekitar 0,13% dari sebelumnya 1,68% menjadi 1,55%. Angka ini dapat diartikan dua cara yaitu memiliki dampak positif dan juga memiliki dampak negatif.
Dampak positifnya adalah nilai tukar Rupiah kemungkinan akan terangkat dan menguat, terutama terhadap Dolar Amerika. Namun, dampak buruknya angka inflasi yang rendah mencerminkan kondisi perekonomian yang belum tumbuh secara optimal.
Hal ini disebabkan uang yang beredar masih sedikit akibat angka inflasi yang turun. Sehingga tidak ada dorongan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dampak dari apresiasi Rupiah juga dapat menekan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disebabkan dengan naiknya nilai Rupiah, maka barang yang beredar di Indonesia menjadi lebih mahal di mata internasional. Sehingga ada kemungkinan menurunnya permintaan dari pasar luar negeri.
Apresiasi Kemungkinan akan Melambat
Akibat kemungkinan tersebut, kemungkinan besar Bank Sentral Indonesia akan melakukan intervensi terhadap nilai tukar terutama dengan Dolar Amerika (USD). Oleh karena itu, ke depannya walau Rupiah (IDR) terlihat akan menguat, apresiasinya akan mulai diintervensi melalui beberapa cara.
Pergerakan USDIDR
Sehingga, kemungkinan besar USDIDR akan tetap bergerak turun walau akan adanya hambatan-hambatan kecil. Saat ini, pergerakan turun sedang stagnan setelah kemarin USD mengalami apresiasi.
Tetapi sejak akhir Desember 2020, pergerakan turun masih belum di rusak sehingga potensi terus menguat masih terdapat. Ke depannya, jika garis menurun ini belum rusak, tujuan selanjutnya untuk USDIDR masih akan turun kemungkinan di Rp14.000.
Saat ini Indikator RSI dan MACD masih terlihat netral sehingga belum terlihat adanya potensi pergerakan drastis. Namun potensi pola bearish engulfing pada sesi perdagangan hari ini dapat menjadi pertanda bahwa USDIDR akan terus bergerak turun.
Almira Putri Kirana kelahiran 1997 ini sudah menyukai menulis sejak di bangku sekolah dasar dan menekuni dunia tulis menulis di bangku perkuliahan. Sangat tertarik mempelajari bidang kesehatan, psikologi dan ekonomi.
Bank sentral China mengatakan pada Senin (4/7/2022) bahwa mereka telah meningkatkan fasilitas pertukaran atau swap mata uang dengan Hong Kong menjadi perjanjian permanen dan memperluas ukurannya […]
Tesla Umumkan Penjualan Kendaraan Listrik pada Q2 2022 Tesla baru saja memposting total produksi dan pengiriman kendaraan kuartal kedua untuk tahun […]
Nayib Bukele beli Bitcoin lagi~! Tidak terpengaruh oleh kerugian besar yang ditimbulkan karena berinvestasi di Bitcoin, Bukele mengumumkan pada Jumat […]
Coinbase NFT menambahkan lebih banyak fitur baru untuk basis pengguna yang relatif kecil. Marketplace NFT ini telah meluncurkan sejumlah peningkatan […]