China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde, akan berpidato besok, Rabu 30 September 2020, pukul 14.20 WIB. Pidato ini sangat penting akibat berpotensi menjadi pertanda kebijakan bank sentral kedepannya, yang saat ini terpecah.
Di tengah terpecahnya Bank Sentral Eropa menjadi dua pihak dalam keputusan kebijakan moneter kedepannya, Presiden Bank Sentral Eropa akan berpidato. Pidato ini berpotensi menjadi pertanda akan keberlanjutan perpecahan keputusan yang sedang terjadi.
Setelah pidatonya kemarin, Christine Lagarde, menyatakan beberapa rencana kebijakan kedepannya untuk kondisi Eropa saat ini. Dengan adanya Brexit dan juga gelombang kedua Covid-19, Eropa nampaknya sedang dihantam dengan beberapa permasalahan yang dapat menghambat kinerja. Oleh karena itu, saat ini, pihak bank sentral sendiri sedang terpecah untuk menentukan kebijakan yang tepat kedepannya.
Dari pidatonya yang terakhir, Christine Lagarde memberikan beberapa hal terkait kebijakan kedepannya. Yang bisa diambil dari pidatonya terakhir adalah, fokus utama bank sentral saat ini adalah untuk menanggapi dampak dari gelombang kedua Covid-19. Selain itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa bank sentral tidak fokus pada kebijakan nilai tukar untuk saat ini, karena fokusnya lebih kepada pemulihan ekonomi.
Walaupun tidak menjadi fokus utama, Euro sendiri sedang mengalami apresiasi yang cukup signifikan terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Oleh karena kondisi yang baik ini, kemungkinan bank sentral masih berani untuk mengorbankan sedikit nilai Euro untuk mendorong kebijakan ekspansif.
Baca juga: Brexit Membuat Kekhawatiran! EURGBP Masih Volatil
Namun, kemungkinan besar, kondisi positif inilah yang membuat bank sentral terpecah dalam memutuskan kebijakan ekspansif selanjutnya. Dengan kondisi Eropa saat ini yang sedang mengalami beberapa rintangan, dan juga akhir bulan yang mulai mendekat, pidato ini dapat menjadi perhatian utama. Mengingat waktu sudah mendekati akhir bulan, kebijakan moneter akan segera ditetapkan, sehingga pidato ini juga akan menjadi pertanda keputusan yang sudah mulai dekat.
Untuk Euro sendiri, mengingat saat ini tidak menjadi fokus utama untuk bank sentral, nampaknya kedepannya nilainya masih akan stabil. Namun, kestabilan ini didorong bukan karena faktor internal namun karena faktor eksternal. Tetapi jika kebijakan ekspansif akan ditetapkan, kemungkinan apresiasi yang saat ini terjadi, mungkin berakhir.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.