China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Penjualan kendaraan roda empat dikabarkan naik pada Bulan Juli 2020. Kenaikan ini membuat Astra Internasional meningkatkan kapasitas produksinya untuk memaksimalkan penjualan.
Dikabarkan bahwa penjualan roda empat di Indonesia mengalami peningkatan sekitar 100% pada Bulan Juli 2020 dibandingkan Bulan Juni 2020. Namun, angka ini merupakan penurunan sekitar 72% dibandingkan dengan Bulan Juli 2019. Tetapi, angka peningkatan Bulan Juli tetap menjadi insentif untuk produsen kendaraan roda empat untuk meningkatkan produktivitasnya. Salah satu pihak yang telah menanggapi insentif ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII).
Dalam skala penjualan ritel, peningkatan terjadi di Bulan Juli 2020 dibanding bulan sebelumnya sekitar 20%. ASII sendiri mengalami peningkatan juga pada Bulan Juli 2020 sekitar 4%, yang masih terlihat kecil akibat kurangnya persediaan di tingkat dealer. Beberapa analis menyatakan bahwa peningkatan penjualan ritel juga mulai terjadi di Bulan Agustus 2020. Peningkatan ini juga terlihat pada ASII yang produksinya dikabarkan mulai naik pada Bulan Agustus 2020 akibat rencana kerja perusahaan.
Baca juga: Laba Bank BRI Turun 36,88% Pada Semester Pertama 2020
Untuk saat ini, ASII masih menguasai 72% pangsa pasar walaupun kalah dalam pertumbuhan dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, di Agustus ini ASII melakukan peningkatan produksi untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Peningkatan produksi ini juga dikabarkan akibat adanya permintaan yang naik dari konsumen.
Dari laporan yang ada, pada dua pekan pertama Bulan Agustus 2020, ASII telah mengalami peningkatan dalam penjualan. Peningkatan ini dilihat dari pengiriman barang yang volumenya meningkat yang juga diprediksi akan terjadi hingga akhir Agustus ini. Sehingga, kemungkinan besar kinerja ASII akan meningkat dalam ranah otomotif.
Untuk saat ini, ASII sedang berada di fase konsolidasi antara harga Rp 5.364 dan Rp 4.786 dan masih belum terlihat adanya pergerakan yang jelas. Hal ini disebabkan masih bergantungnya ASII terhadap kondisi perekonomian yang mempengaruhi keuntungannya. Untuk saat ini kemungkinan besar fase konsolidasi masih akan terjadi hingga terjadinya laporan positif kinerja Agustus.
Dari prediksi yang ada, kemungkinan besar fase konsolidasi akan terus terjadi dengan koreksi yang masih kuat dalam jangka waktu dekat. Hal ini disebabkan oleh prediksi dari pertumbuhan earning per share yang turun menjadi -11% di 2020 dari 0,2% di 2019 dan 14,8% di 2018.
Namun, prediksi naiknya price to earnings ratio dari beberapa analis dapat menjadi pertanda untuk membeli saham ini akibat kemungkinan apresiasi yang akan datang. Analis dari Indo Premier Sekuritas juga masih menetapkan rekomendasinya untuk membeli ASII. Sehingga, untuk saham ASII kemungkinan naik dan turun masih sangat kuat yang membuat konsolidasi nampaknya masih akan terus terjadi.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.