China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Matahari dikabarkan akan mengakuisisi sebagian kecil kepemilikan dari Bank Nationalnobu. Tindakan ini merupakan langkah yang cukup mengejutkan mengingat kondisi keuangan Matahari yang sedang turun.
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dikabarkan akan mengambil alih maksimal 727 juta saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU). 727 juta saham Ini bernilai sama dengan 16% dari keseluruhan modal yang disetor oleh NOBU.
Berdasarkan keterbukaan informasi pada Hari Kamis 5 November 2020, harga pelaksanaan transaksi tersebut adalah Rp 755 per saham. Sehingga, jika akuisisi benar mencapai 727 juta saham, nilai akuisisi saham ini akan mencapai sekitar Rp 549,64 miliar.
Transaksi akuisisi ini akan dilakukan melalui tiga tahap dimana tahap pertama dilakukan pada 4 November untuk membeli 400 juta saham NOBU. Transaksi kedua akan dilakukan pada 11 November dengan jumlah 260 juta saham. Sementara, tahap terakhir akan dilakukan pada 28 Desember atas 68 juta saham.
Namun, perusahaan menyatakan bahwa untuk tahap kedua dan ketiga transaksi, akan dilaksanakan pada atau tidak lebih dari periode yang sudah ditetapkan tersebut. Yang dimaksud dari pernyataan tersebut adalah ada kemungkinan perubahan jadwal pada transaksi kedua dan ketiga.
Namun perubahan tersebut tidak akan lebih dari tanggal yang sudah di tetapkan. Penetapan ini sudah sesuai dengan kebijakan internal LPPF.
Akuisisi ini merupakan langkah yang cukup mengejutkan bagi beberapa investor awam, disebabkan kondisi LPPF yang sedang jatuh saat ini. Namun, perlu diingat bahwa Bank NOBU dan Matahari merupakan bagian dari Lippo Group.
Sehingga, langkah akuisisi ini adalah bagian dari restrukturisasi keuangan perusahaan yang tidak ada unsur kepentingan lainnya. Langkah ini nampaknya hanya perpindahan untuk mendukung perusahaan. Hal ini disebabkan Direktur Utama Matahari juga merupakan Presiden Komisaris PT Inti Anugerah Pratama (IAP) yang merupakan pemegang 16,41% saham Bank NOBU.
Tujuan utama LPPF menggelar transaksi afiliasi tersebut adalah sebagai rencana awal untuk mengembangkan ekosistem transaksi satu pintu. Transaksi ini juga terutama untuk pengunjung gerai di bawah bendera perusahaan.
Saat ini, LPPF memiliki lebih dari 7 juta anggota aktif yang berbelanja sebelum pandemi. Dari total transaksi yang terjadi di gerai LPPF, lebih dari 55% diantaranya masih menggunakan transaksi tunai. Sehingga kondisi LPPF masih bisa berjalan walau cukup menurun.
Dilansir dari KONTAN
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.