Ledger, salah satu dompet digital yang menampung mata uang crypto dikabarkan baru saja diserang. Akibatnya sekitar 270 Ribu pengguna kehilangan dananya dan juga data dirinya yang kemudian disebar untuk diperjualbelikan.

Ledger Diserang

Peretasan ini merupakan peretasan kedua akibat pada Juli 2020, Ledger mengalami hal yang sama dimana 9 Ribu penggunanya kehilangan dana dan data dirinya. Pada penyerangan Juli, seluruh pengguna diambil kepemilikan cryptonya yang kemudian juga dicuri data dirinya.

Namun, yang berbeda dengan penyerangan saat ini adalah pengguna diserang dari dua arah yaitu melalui dana rekeningnya dan juga kartu SIM nya di ponsel. Penyerangan ini dilakukan melalui Phising yang berasal dari surat elektronik palsu.

Surat elektronik atau email tersebut mengatasnamakan Ledger yang kemudian mengarahkan penggunanya untuk memberikan data dirinya. Hasilnya banyak yang tertipu dan memberikan data dirinya secara sukarela.

Hasilnya sekitar 270 Ribu pengguna kehilangan data dirinya dan juga dana dalam rekeningnya. Namun penyerangan tidak berhenti hanya setelah dana diambil.

Peretas juga kemudian mengambil data pengguna, terutama nomor ponselnya yang kemudian digunakan untuk meretas ponselnya. Dikabarkan bahwa mayoritas pengguna mengalami sinyal yang mati akibat telah diambil alih.

Peretas menggunakan ponsel pribadi pengguna untuk mengatasnamakan mereka dan membuat pengaduan seolah menjadi korbannya. Sehingga kemudian peretas akan mengambil keuntungan dari kompensasi yang diberikan oleh pemberi layanan SIM tersebut.

Tidak Ada Kompensasi

Dikabarkan bahwa Ledger tidak akan memberikan kompensasi apa pun dari kejadian ini. Pernyataan ini dinyatakan oleh CEO Ledger, yang menyatakan bahwa kompensasi sebesar angka tersebut akan merugikan perusahaan.

Hingga saat ini, Ledger juga masih sangat minim untuk memberikan bantuan kepada penggunanya yang juga membuat banyak protes terhadap perusahaan. Namun, CEO meyakinkan bahwa Ledger masih aman sebagai dompet digital crypto yang masih dapat digunakan secara normal.

Banyak investor yang kecewa akibat merasa dirugikan dan tidak adanya pertanggungjawaban dari perusahaan secara langsung. Selain pernyataan CEO yang tidak benar akibat keamanan yang kurang baik, tidak adanya permintaan maaf dari perusahaan juga merusak empati investor.

Baca juga: Harga 6 Cryptocurrency Ini Meroket Hingga 2.000%

Sehingga saat ini nampaknya akan banyak aliran dana keluar dari Ledger, bukan hanya akibat peretasan namun akibat respons dari perusahaan. Kejadian ini sangat disayangkan mengingat Ledger adalah salah satu inovasi utama di dunia crypto.

Namun kejadian ini juga menyadarkan seluruh pihak akan bahaya phising. Sehingga kedepannya, investor diharapkan tidak mudah untuk tertipu dan lebih berhati-hati dalam urusan data pribadi.