Inggris Terancam Resesi karena Inflasi
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
Laba bersih WIKA dikabarkan turun hingga 96,26% pada kuartal ketiga tahun ini. Akibat penurunan ini, pada kuartal ketiga Tahun 2020, WIKA hanya dapat menyimpan laba bersih senilai Rp 50,19 Miliar.
Pada kuartal ketiga 2020, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) hanya mencatatkan laba bersih sebesar Rp 50,19 Miliar. Angka ini merupakan penurunan 96,29% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,35 Triliun. Sementara, pendapatan WIKA pada kuartal ketiga 2020 tercatat sebesar Rp 18,3 triliun. Angka ini juga merupakan penurunan 43,28% dari periode yang sama tahun lalu.
Walaupun kinerja sedang turun, menurut Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, pencapaian kinerja WIKA ini mencerminkan kemampuan perseroan untuk tetap bekerja di tengah pandemi. Agung percaya WIKA akan segera bangkit terutama dari dampak pandemi Covid-19 ini. Sebagai modal utama untuk menjaga kapasitas, WIKA juga mempertahankan 100% sumber daya manusianya. WIKA berharap, di tahun 2021, pandemi bisa segera teratasi dan WIKA siap untuk kembali tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hingga September 2020, WIKA telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 6,84 triliun. Daftar proyek yang baru saja diraih termasuk proyek irigasi rawa untuk pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah dan pembangunan pompa air Ancol Sentiong untuk penanggulangan banjir di Kawasan Sentiong.
WIKA juga menggenggam proyek luar negeri Multi Purpose Sport Complex di Kepulauan Solomon untuk turnamen antar negara Pasifik 2023. Saat ini, WIKA tengah mengikuti proses tender untuk proyek-proyek nasional maupun internasional dengan nilai total sekitar Rp 20 Triliun-Rp 23 Triliun. Sehingga, WIKA yakin akan mampu memenuhi target kontrak baru pada tahun 2020 sebesar Rp 21,37 triliun. Jika ditambah dengan proyek yang sudah diraih, maka order book WIKA mencapai Rp 100 triliun yang bisa kita produksi hingga beberapa tahun mendatang.
Baca juga: MYOR Berhasil Raih Laba Rp 1,56 Triliun Walau Kinerja Masih Lambat
Kemampuan WIKA untuk tumbuh didukung oleh kondisi keuangan yang sehat dari kas pada kuartal ketiga 2020 pada Rp 7,69 triliun. Sementara, gross gearing ratio berada pada level 1,41 kali dengan net gearing ratio pada level 0,94 kali dibandingkan dengan covenant bank berada pada level 2,5 kali. Sehingga perseroan masih optimis terhadap pandangan WIKA kedepannya terutama setelah pandemi.
Dilansir dari IPOT NEWS
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
CEO Terraform Labs Do Kwon dikabarkan akan dikenakan tuntutan oleh LKB & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Korea […]
PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas di Indonesia PT Carsome Indonesia. Kolaborasi antara kedua […]
Neraca Pembayaran Indonesia membukukan defisit pada kuartal I-2022. Surplus transaksi berjalan tidak mampu menutup ‘lubang’ di transaksi modal dan finansial. […]
Shiba Inu Blokir Pengguna! Gara-gara apa sih? Daeveloper Metaverse Shiba Inu (SHIB), mengumumkan salah satu alamat dompet pengguna telah masuk […]
Korsel Investigasi Anjloknya LUNA dan UST Regulator keuangan top Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan darurat terhadap runtuhnya cryptocurrency LUNA dan stablecoin […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.