Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Rabu (15/6/2022). Pergerakan bursa saham Asia tersebut mengikuti wall street yang tertekan seiring indeks S&P 500 yang berada di area bearish.

Selain itu, investor juga akan mencermati rilis data ekonomi China. Di Jepang, indeks Nikkei melemah pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix melemah tipis 0,1 persen. Indeks Korea Selatan Kospi merosot 0,17 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Rabu pekan ini.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,29 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,05 persen. Sejumlah data ekonomi termasuk produksi industri dan penjualan ritel pada Mei 2022.

Semalam di wall street, indeks S&P 500 jatuh ke area pasar bearish, turun 0,38 persen menjadi 3.735,48. Indeks Dow Jones merosot 151,91 poin atau 0,5 persen menjadi 30.364,83. Indeks Nasdaq naik 0,18 persen menjadi 10.828,35.

Pergerakan saham di Amerika Serikat terjadi karena imbal hasil treasury AS naik lagi karena investor mengantisipasi kebijakan pengetatan yang lebih agresif dari Federal Reserve yang akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru pada Rabu malam di Amerika Serikat.

Baca juga: Wall Street Melemah, Harga Minyak Masih Melonjak

Imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun berada di posisi 3,4424 persen turun dari 3,48 persen. Namun, posisi tersebut tertinggi dalam 11 tahun yang dicapai pada Selasa, 14 Juni 2022. Tingkat imbal hasil treasury bertenor dua tahun berada di posisi 3,391 persen.

Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga. Kurva imbal hasil treasury bertenor dua tahun dan 10 tahun terbalik sebentar awal pekan ini. Hal itu seiring posisi investor bersiap hadapi pengetatan kebijakan moneter yang berpotensi agresif untuj menjinakkan inflasi.

Inversi kurva imbal hasil dipantau ketat oleh pelaku pasar seiring dipandang sebagai indikator potensi resesi di masa depan.

Sementara itu, indeks dolar AS berada di posisi 105,31 setelah berada di bawah 105. Yen Jepang diperdagangkan di posisi 135,22 per dolar.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia dengan harga minyak berjangka Brent turun 0,34 persen menjadi USD 120,76 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS susut 0,22 persen menjadi USD 118,67 per barel.

 

Sumber

Baca juga: Euro Naik Di Tengah Penurunan Obligasi Uni Eropa