PT Venteny Fortuna International Tbk menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseroan optimistis IPO perseroan bakal menambah likuiditas di pasar modal.

Perseroan melepas saham sebanyak-banyaknya 939.779.100 saham dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Perusahaan menawarkan harga IPO di kisaran Rp 350-Rp 450 per saham. Dengan demikian, perolehan dana IPO maksimal Rp 422,90 miliar.

“Semoga kita akan menjadi salah satu IPO yang sukses. Pada saat yang sama, kami membawa likuiditas segar ke luar negeri untuk sebagian besar kasus sebagai uang tunai baru,” kata ounder and Group Chief Executive Officer PT Venteny Fortuna International Tbk, Jun Waide dalam Public Expose & Due Diligence Meeting several virtual, Kamis (24/11/2022).

Mengingat cakupan operasional perseroan yang tersebar di beberapa negara, suksesnya penggalangan dana di Indonesia dinilai akan menarik investor luar untuk melirik potensi pasar dalam negeri.

Baca juga: Ingin Membeli Saham IPO? Simak Panduan Berikut

“Hal ini (IPO) justru akan membuat banyak investor berbondong-bondong datang ke Indonesia. Membuat mereka menoleh ke negara Indonesia karena pasar negara ini sangat besar dan memiliki potensi tersendiri,” imbuh dia.

Venteny merupakan perusahaan yang menciptakan inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan karyawan melalui peningkatan employee happiness dan employee engagement. Inovasi ini hadir untuk mendukung percepatan kinerja dan bisnis dari perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Venteny Fortuna International membangun sebuah ekosistem employee super-app melalui kerjasama dengan pihak ketiga untuk menyelenggarakan beberapa layanannya, seperti Program Teknologi Keuangan (V-Nancial), Program Asuransi Berbasis Teknologi (Venteny Insurance & Protection Program) atau ‘VIP’, Program Keuntungan Karyawan (V-Merchant), dan Program Pendidikan Berbasis Teknologi (V-Academy).

Saat ini Venteny sudah beroperasi di tiga negara, yaitu Filipina, Singapura, dan Indonesia, dengan lebih dari 200.000 pengguna di Filipina dan lebih dari 250.000 pengguna di Indonesia.

 

 

Sumber

Baca juga: Persediaan Bitcoin untuk Trading Cuma Sedikit! Berapa Jumlahnya?