Inggris Terancam Resesi karena Inflasi
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
Pinjaman bank turun tipis pada bulan Maret dari Februari di tengah wabah virus corona, keputusan penurunan pinjaman konsumen mengimbangi kenaikan pinjaman bisnis, data awal dari Otoritas Moneter Singapura yang diumumkan kemarin.
Pinjaman melalui unit perbankan domestik, yang menaungi pinjaman dalam semua mata uang tetapi terutama mencerminkan pinjaman dolar Singapura, turun 0,1 persen pada Maret dari catatan di bulan Februari. Total pinjaman mencapai $ 692,4 miliar di bulan Maret, dibandingkan dengan $ 692,85 miliar di bulan Februari. Angka ini juga menunjukkan peningkatan 2,4 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.
Bulan lalu, pinjaman ke segmen bisnis lebih beragam. Pinjaman untuk sektor-sektor seperti manufaktur, konstruksi dan transportasi, penyimpanan dan komunikasi meningkat, sementara pinjaman untuk pertanian dan sektor perdagangan umum dan lembaga keuangan terpantau mengalami penurunan.
Total pinjaman bisnis di bulan Maret mencapai $ 434,17 miliar, 0,8 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya, tetapi 5,5 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Pinjaman konsumen, juga terpantau menyusut sebesar 1,4 persen menjadi $ 258,23 miliar pada Maret dari $ 261,93 miliar pada Februari. Mereka turun 2,43 persen dari Maret tahun lalu.
Pinjaman dalam aspek tempat tinggal, yang merupakan tiga perempat dari pinjaman konsumen, menurun pada bulan Maret. Layanan ini turun 0,2 persen menjadi $ 200,29 miliar, dari $ 200,63 miliar di bulan Februari. Pinjaman di segmen lain seperti mobil, kartu kredit, dan pembiayaan saham turun juga pada periode yang sama.
Ekonom CIMB Private Banking Song Seng Wun mengatakan penurunan pinjaman diperkirakan akan kembali terjadi, mengingat bahwa ekonomi berada di bawah tekanan yang sangat besar. Hal ini tidak hanya berlaku pada ekosistem ekonomi Singapura tetapi juga dunia pada umumnya.
Baca juga: Tetap Perkasa Saat Pandemi, Dolar Kembali Naik!
“Tingkat pengangguran sedang tren pada langkah-langkah penahanan lokal dan permintaan eksternal yang lebih lemah,” Ungkap Song dilansir dari Straitscom. Pandemi yang sedang merebak tidak dapat dipungkiri membuat lonjakan jumlah orang yang harus kehilangan pekerjaan.
Song berpendapat bahwa pinjaman dari bank diperkirakan akan mengalami perlambatan dalam beberapa bulan mendatang.
Pebaikan dalam segi pinjaman juga belum bisa dipastikan. Terlebih lagi masih sangat sulit memprediksi berakhirnya pandemi saat ini.
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
CEO Terraform Labs Do Kwon dikabarkan akan dikenakan tuntutan oleh LKB & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Korea […]
PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas di Indonesia PT Carsome Indonesia. Kolaborasi antara kedua […]
Neraca Pembayaran Indonesia membukukan defisit pada kuartal I-2022. Surplus transaksi berjalan tidak mampu menutup ‘lubang’ di transaksi modal dan finansial. […]
Shiba Inu Blokir Pengguna! Gara-gara apa sih? Daeveloper Metaverse Shiba Inu (SHIB), mengumumkan salah satu alamat dompet pengguna telah masuk […]
Korsel Investigasi Anjloknya LUNA dan UST Regulator keuangan top Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan darurat terhadap runtuhnya cryptocurrency LUNA dan stablecoin […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.