Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto
Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto? Kenaikan harga kripto banyak dipengaruhi oleh krisis perbankan yang tengah terjadi di […]
Nilai tukar rupiah masih tertekan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (20/6/2022), setelah merosot 1,8% sepanjang pekan lalu. Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (23/6/2022) kini menjadi perhatian pelaku pasar.
Rupiah sebenarnya sempat menguat di pembukaan 0,14% ke Rp 14.800/US$. Tetapi tidak lama langsung berbalik melemah, meski tipis saja 0,06% ke Rp 14.830/US$ pada pukul 11:15 WIB. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Oktober 2020. Selain itu, sepanjang tahun ini pelemahan rupiah membengkak menjadi lebih dari 4%.
Meski nilai tukar rupiah tertekan sepanjang pekan lalu, BI masih enggan untuk menaikkan suku bunga.
Menurut Perry langkah normalisasi yang dijalankan BI adalah kenaikan giro wajib minimum (GWM) perbankan.
“Kami tetap akan dan sudah melakukan normalisasi. dengan menaikkan GWM. Bahkan dengan RDG kami percepat normalisasi likuiditas tadi tanpa mengganggu perbankan menyalurkan kredit,” jelasnya.
BI akan tetap terus memantau perkembangan ke depan, khususnya dari sisi global, baik perang Rusia dan Ukraina hingga arah kebijakan moneter negara di dunia.
“Semoga tidak ada kejutan di global dan domestik sehingga pemulihan terus berlanjut. Stabilitas sistem keuangan terjaga rupiah terjaga dan semua menuju Indonesia maju,” pungkasnya.
Namun, bank sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 1,5% – 1,75%. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar sejak tahun 1994.
Meski tidak terlalu mengejutkan, karena sudah diperkirakan oleh pelaku pasar, agresivitas tersebut tentunya lebih tinggi dari proyeksi BI yang melihat suku bunga The Fed masih di bawah 3% di akhir tahun ini.
Berdasarkan Fed Dot Plot yang dirilis setiap akhir kuartal, mayoritas anggota komite pembuat kebijakan moneter (FOMC) The Fed melihat suku bunga di akhir tahun berada di 3,4% atau di rentang 3,25% – 3,5%.
Baca juga: ECB Akan Naikkan Suku Bunga, Eropa Diprediksi Resesi!
Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto? Kenaikan harga kripto banyak dipengaruhi oleh krisis perbankan yang tengah terjadi di […]
Berita forex hari ini Dolar kembali menguat pada hari Selasa (21/03), namun masih berada di dekat level terendah lima minggu. […]
Harga Solana (SOL) hari ini pimpin penguatan nih! Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa, […]
Ekonomi Indonesia pada 2023-2024 diyakini masih tumbuh tinggi, meskipun situasi global dipenuhi ketidakpastian. Khusus untuk 2023, akan bisa menembus pertumbuhan […]
Bitcoin to the moon lagi nih? Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya Senin pagi ini terpantau alami pergerakan harga yang […]
UBS Group AG mencari jaminan pemerintah sekitar USD 6 miliar atau setara dengan Rp 92,18 triliun (asumsi kurs Rp 15.364 […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.