Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto
Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto? Kenaikan harga kripto banyak dipengaruhi oleh krisis perbankan yang tengah terjadi di […]
Indeks dolar AS lesu terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Dolar melemah karena investor mempertimbangkan kebijakan The Federal Reserve.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, terakhir (pukul 19.00 GMT) turun 0,206% pada 101,84.
Mata uang mulai melemah setelah risalah dari pertemuan Fed Mei yang dirilis Rabu (25/5). Menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menilai bahwa kenaikan 50 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan kebijakan Juni dan Juli. Yaitu untuk memerangi inflasi yang mereka sepakati telah menjadi ancaman utama bagi kinerja perekonomian.
Banyak peserta percaya bahwa kenaikan suku bunga dengan cepat akan membuat bank sentral berada pada posisi yang baik akhir tahun ini untuk menilai dampak dari pengetatan kebijakan, risalah menunjukkan.
“Pasar menjadi sedikit lebih optimis bahwa The Fed tidak akan terlalu agresif dengan pengetatan dan bahwa beberapa aksi jual yang telah kita lihat dengan aset-aset berisiko. Khususnya ekuitas, mungkin telah berlebihan,” kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda.
“Itu mendorong sedikit reli di sini untuk aset-aset berisiko. Yang sangat bagus untuk perdagangan berisiko, yang pada dasarnya buruk bagi dolar,” katanya.
Indeks dolar mencapai puncak hampir dua dekade di atas 105 awal bulan ini. Namun tanda-tanda bahwa tindakan agresif Fed mungkin sudah memperlambat pertumbuhan ekonomi telah mendorong para pedagang untuk mengurangi taruhan pengetatan. Dengan imbal hasil obligasi pemerintah juga turun dari tertinggi multi-tahun.
“Meskipun itu bukan pandangan kasus dasar dari tim Ekonomi kami … kami pikir Fed mungkin membuat kasus bahwa mencapai 1,75% – 2,0% memberikan normalisasi kebijakan yang kemudian menawarkan kesempatan untuk berhenti sejenak dan menilai dampaknya pada pekerjaan dan inflasi,” kata ahli strategi di JP Morgan dalam catatan klien.
Imbal hasil tersirat pada kontrak berjangka eurodollar Juni 2023 turun sekitar 80 basis poin bulan ini.
“Dolar saat ini berada di kisaran ketat,” kata Boris Schlossberg, direktur pelaksana strategi valas di BK Asset Management.
Data pada Kamis (26/5/2022) mengkonfirmasi ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama di bawah beban rekor defisit perdagangan dan laju akumulasi persediaan yang sedikit lebih lambat dibandingkan dengan kuartal keempat.
Sebuah laporan terpisah menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu, menandakan berlanjutnya pengetatan di pasar tenaga kerja.
Baca juga: Wall Street Menguat Didorong Kenaikan Suku Bunga The Fed
Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto? Kenaikan harga kripto banyak dipengaruhi oleh krisis perbankan yang tengah terjadi di […]
Berita forex hari ini Dolar kembali menguat pada hari Selasa (21/03), namun masih berada di dekat level terendah lima minggu. […]
Harga Solana (SOL) hari ini pimpin penguatan nih! Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa, […]
Ekonomi Indonesia pada 2023-2024 diyakini masih tumbuh tinggi, meskipun situasi global dipenuhi ketidakpastian. Khusus untuk 2023, akan bisa menembus pertumbuhan […]
Bitcoin to the moon lagi nih? Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya Senin pagi ini terpantau alami pergerakan harga yang […]
UBS Group AG mencari jaminan pemerintah sekitar USD 6 miliar atau setara dengan Rp 92,18 triliun (asumsi kurs Rp 15.364 […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.