Bank Jago dan Carsome Indonesia Collab!
PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas di Indonesia PT Carsome Indonesia. Kolaborasi antara kedua […]
Bitcoin Berpotensi Turun Lagi?
Bitcoin masih berada dalam jalur untuk rebound bantuan tetapi masih berisiko turun hingga USD 30.000 atau sekitar Rp 430,6 juta sebelum Mei.
Berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, BTC/USD melayang di dekat USD 39.000 pada 18 April karena prediksi bearish untuk pasangan ini meningkat.
Setelah kehilangan support di USD 40.000 hingga 18 April, Bitcoin menghadapi likuiditas yang tipis karena tidak adanya perdagangan saham Amerika Serikat dan Eropa, karena akhir pekan Paskah. Seorang trader kripto populer, Crypto Ed mengatakan retret jangka pendek harus mencapai USD 37.500 sebelum rebound dimulai.
“Pertama perlu mendapatkan kembali USD 40.000. Jika kita mengelolanya, itu pasti akan memberikan dorongan bullish ke pasar,” kata dia dalam pembaruan YouTube terbarunya, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (19/4/2022).
Jika itu terjadi, USD 43.000 dapat dianggap sebagai harga tertinggi tetapi ke depan, gambarannya terlihat suram. Menggunakan analisis Elliott Wave, Crypto Ed memperkirakan pengulangan pergerakan turun baru-baru ini diselingi dengan pemantulan bantuan singkat. Targetnya, dia menyimpulkan, adalah USD 30.000.
“Itu risiko yang akan datang, katakanlah, dua minggu,” ujar Crypto Ed.
Akun Twitter populer yang sering membahas Bitcoin yaitu, Bitcoin Jack juga mengatakan minggu-minggu mendatang untuk bertindak sebagai momen perhitungan untuk aksi harga jangka panjang.
Room for a squeeze up but then heading to the monthly level below in due time is where my thinking is at
Guessing early May to decide major trend in to summer time pic.twitter.com/Zo8hARsyo8
— //Bitcoin 𝕵ack
(@BTC_JackSparrow) April 18, 2022
Baca juga: Dolar Australia Diprediksi Menguat Terhadap Dolar Amerika
Sementara itu, koefisien korelasi 50 hari untuk Bitcoin dan emas berada di sekitar minus 0,4, terendah sejak 2018. Implikasi kinerja harga emas dan Bitcoin memang tidak selaras.
Sampai saat ini, Bitcoin tetap berkorelasi erat dengan indeks Nasdaq 100. Nasdaq 100 turun sekitar 15 persen tahun ini, sementara Bitcoin telah turun sekitar 16 persen.
Baca juga: Angka Pengangguran Amerika Naik Kembali, Menurut Data
PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas di Indonesia PT Carsome Indonesia. Kolaborasi antara kedua […]
Neraca Pembayaran Indonesia membukukan defisit pada kuartal I-2022. Surplus transaksi berjalan tidak mampu menutup ‘lubang’ di transaksi modal dan finansial. […]
Shiba Inu Blokir Pengguna! Gara-gara apa sih? Daeveloper Metaverse Shiba Inu (SHIB), mengumumkan salah satu alamat dompet pengguna telah masuk […]
Korsel Investigasi Anjloknya LUNA dan UST Regulator keuangan top Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan darurat terhadap runtuhnya cryptocurrency LUNA dan stablecoin […]
Wall Street Anjlok, Dow Jones Koreksi Terbesar sejak 2020 Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali anjlok pada […]
Bank Dunia sediakan dana sebesar 30 miliar dolar AS untuk membantu membendung krisis ketahanan pangan, akibat konflik Rusia-Ukraina. Konflik ini […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.