Laba Saudi Aramco Naik 82% di Q1 2022
Laba Saudi Aramco Naik 82% di Q1 2022! Perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco melaporkan pada Minggu (15/5) lonjakan laba bersih […]
Bank membuka hubungan akrab yang baru dengan bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Hubungan ini walau awalnya dimulai dari langkah yang tidak akrab antara keduanya nampaknya akan menjadi baik.
Pada waktu penulisan ini, harga bitcoin telah melompat tinggi mencapai di atas batas atas konsolidasi beberapa waktu terakhir. Kenaikan ini dikabarkan terkait oleh adanya kebijakan stimulus kedua dari pemerintah Amerika. Selain itu, ada kemungkinan juga kenaikan ini terjadi akibat hubungan baru dari bank dengan bitcoin dan mata uang kripto lainnya yang mulai akrab
Pada awalnya, bank dan kripto memiliki hubungan yang kurang baik, dimana bank sering kali menolak mata uang kripto. Hal ini disebabkan oleh sifat dari keduanya yang sangat berbeda. Perbedaan ini muncul akibat dari sifat bank yang memiliki nilai sentralisasi dalam hal keuangan. Sedangkan bitcoin dan mata uang kripto lainnya, memiliki tujuan desentralisasi keuangan dan juga transparansi.
Baca juga: Analisis dari Wall Street: Bitcoin Akan Tembus $10.500, Lalu Naik 30%!
Namun, nampaknya, saat ini hubungan antara keduanya mulai menjadi positif. Hubungan positif ini terlihat salah satunya dari langkah Departemen Pengawas Mata Uang Amerika (OCC). Saat ini, seluruh bank yang ter standarisasi diperbolehkan oleh OCC untuk menyediakan jasa keuangan dengan bitcoin dan juga mata uang kripto lainnya. Hal ini menjadi tanda bahwa hubungan antara sistem keuangan dan mata uang kripto akan menjadi lebih dekat.
Keputusan oleh OCC untuk meresmikan bitcoin dan mata uang kripto lainnya untuk ditransaksikan dan digunakan oleh bank datang pada masa krisis Covid-19 ini. Sejak awal Tahun 2020, virus ini telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap seluruh dunia. Amerika yang merupakan negara kuat juga tidak luput dari dampak ini dan perekonomiannya pun telah terhantam.
Akibat dari adanya krisis ini, banyak orang yang mulai khawatir dengan inflasi dan masalah moneter lainnya. Kekhawatiran ini muncul juga dengan banyaknya kebijakan stimulus yang lama-kelamaan dapat menghilangkan nilai uang fiat. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang mulai beralih ke bitcoin dan mata uang kripto lainnya untuk menjaga kekayaannya dalam masa krisis.
Akhir-akhir ini, bitcoin sendiri telah mengalami konsolidasi di sekitar harga $9.000. Namun, dengan adanya sikap baru terhadap bitcoin dan mata uang lainnya oleh pemegang kebijakan, harga kemungkinan akan terus naik. Kedepannya, diprediksi bahwa persepsi positif dari masyarakat terhadap mata uang kripto akan terus mendorong perkembangannya dan juga harganya. Hal ini menjadi pertanda langkah baru bagi sistem keuangan Amerika dan berpotensi berdampak pada seluruh dunia mengingat sejarah standar emas.
Dilansir dari Live Bitcoin News
Laba Saudi Aramco Naik 82% di Q1 2022! Perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco melaporkan pada Minggu (15/5) lonjakan laba bersih […]
Jokowi Bertemu Elon Musk, Bahas Apa Ya? Presiden Joko Widodo berkunjung ke Space X di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu, […]
Kapitalisasi Pasar Kripto Turun Rp2.927 Triliun Anjloknya pasar kripto baru-baru ini, telah menyebabkan miliaran dolar terhapus dari pasar. Sebagian besar […]
Saham Meme Melonjak, GameStop Naik 10%! GameStop (GME) melonjak 10% pada perdagangan Kamis kemarin. Situasi ini membuat aktivitas perdagangan sempat […]
Penyebab Terra LUNA Anjlok, Ada Apa Sih? Token native jaringan Terra, LUNA Coin, terperosok sangat dalam pada perdagangan Kamis, 12 Mei […]
Aramco, Perusahaan raksasa minyak Arab Saudi, berhasil melampaui Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia pada Rabu (11/5/2022). Saudi Aramco […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.