Nilai Tukar Dolar Australia Turun 3 Hari Beruntun
Nilai tukar dolar Australia berbalik turun melawan rupiah pada perdagangan Senin (15/8/2022) siang. Dengan demikian, dolar Australia kini menuju penurunan […]
Angka partisipasi tenaga kerja Australia dikabarkan naik pada data yang dikeluarkan hari ini Kamis 16 Juli 2020. Walau terjadi peningkatan, nampaknya Dolar Australia tidak terlihat bergerak naik walau dampak berita ini yang tergolong besar.
Pada Hari Kamis 16 Juli 2020 sekitar pukul 08.30 WIB, Australia mengeluarkan tiga data mengenai angka ketenagakerjaannya. Australia mengeluarkan data mengenai angka partisipasi tenaga kerja, angka persentase ketenagakerjaan, dan angka pengangguran.
Dipublikasikan bahwa angka partisipasi tenaga kerja dan angka ketenagakerjaan terlihat naik dari angka sebelumnya. Angka partisipasi tenaga kerja naik dari 62,9% menjadi 64% yang menandakan bahwa ada peningkatan dalam masyarakat yang masuk ke golongan angkatan kerja.
Angka ini ditambah dengan baiknya jumlah orang yang bekerja di Australia dimana berubah dari sebelumnya berkurang sebesar 227,7 ribu menjadi bertambah sebesar 210,8 ribu orang.
Angka yang positif ini seharusnya dapat mendorong mata uang Dolar Australia untuk terapresiasi akibat adanya data positif. Namun, setelah data ini keluar, dorongan ternyata menjatuhkan nilai Dolar Australia hingga terus turun.
Baca juga: SnapEX Kenalkan Tampilan Baru dan Turunkan Biaya Trading
Penurunan yang berlawanan dengan data positif ternyata disebabkan oleh adanya publikasi data pengangguran oleh Australia. Dikabarkan bahwa walau terdapat perubahan partisipasi tenaga kerja yang positif, angka tersebut kalah dengan data pengangguran.
Dipublikasikan bahwa angka pengangguran di Australia naik dari 71% menjadi 74%. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan yang dibuat yang hanya akan berubah sebesar 1% menjadi 72%. Besarnya perubahan ini dapat menjadi penyebab turunnya Dolar Australia karena membuat sentimen negatif di pasar.
Sejak adannya publikasi ini, Indeks Dolar Australia telah turun sekitar 0,5% dan masih terlihat membentuk pergerakan volatil. Namun, volatilitas yang terjadi setelah penurunan, menunjukkan adanya sedikit kemungkinan naiknya Dolar Australia. Tetapi, kemungkinan besar pergerakan volatil ke atas ini hanya pergerakan koreksi.
Pergerakan koreksi ini disebabkan oleh sudah cukup besarnya penurunan yang terjadi secara drastis sehingga pasar melakukan koreksi kecil. Namun, dengan sentimen pasar yang masih negatif terhadap Dolar Australia, nampaknya pergerakan masih akan turun dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan pergerakan Indeks Dolar Australia yang memperlihatkan pergerakan ke atas yang belum terpecahkan. Sehingga nampaknya penurunan hanya akan terjadi dalam jangka pendek setelah publikasi data ini walau akan terjadi cukup lama.
Nilai tukar dolar Australia berbalik turun melawan rupiah pada perdagangan Senin (15/8/2022) siang. Dengan demikian, dolar Australia kini menuju penurunan […]
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG Awal Pekan di Zona Hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (15/8/2022) di zona […]
Ethereum naik ke level tertinggi dua bulan setelah pengembang berhasil menyelesaikan gladi bersih terakhir untuk peningkatan penting yang diharapkan selesai […]
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.