Saham BBRI dikabarkan masuk rekomendasi mayoritas analis di pasar dari rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan oleh sekuritas. Saat ini saham BBRI sedang bergerak turun dan rekomendasi dibuat akibat potensi apresiasinya.

Saham BBRI Masuk Rekomendasi

Saat ini, IHSG masih belum menentukan pergerakan yang jelas walau terbuka dengan cela yang cukup besar. Umumnya, jika terbuka dengan cela pada grafik candlestick terdapat kemungkinan bahwa cela tersebut akan ditutup yang berarti koreksi.

Saat ini kemungkinan koreksi itu akan terjadi walau dorongan beli masih sangat kuat. Tetapi, saham besar seperti BBRI nampaknya telah terlihat turun terlebih dahulu sebelum IHSG.

Hasilnya, koreksi pada BBRI ini membuat mayoritas analis merekomendasikan investor untuk membeli. Hal ini disebabkan koreksi yang terjadi saat ini kemungkinan besar hanya bagian dari koreksi kecil yang akan kembali naik bersama IHSG.

Saat ini sentimen di sekitar BBRI masih terlihat sehat, terutama dengan suku bunga acuan yang masih rendah. Namun, besok akan terjadi penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia untuk Bulan Desember.

Jika suku bunga acuan tetap, ada kemungkinan semuanya akan baik-baik saja karena BBRI dapat memanfaatkan suku bunga acuan rendah untuk mendorong lebih banyak pinjaman. Sehingga dengan lebih banyak kredit ini, proses pemulihan ekonomi juga akan lebih baik akibat fokus pinjaman bersifat produktif.

Rekomendasi akibat Aspek Teknikal

Sehingga secara fundamental, saham ini masih memiliki sentimen positif yang sangat baik. Oleh karena aspek teknikalnya, saham ini masuk ke rekomendasi beli akibat pergerakannya yang sedang turun.

Pergerakan Harian BBRI

Saat ini kemungkinan besar saham akan bergerak turun pada batas bawah di Rp 4.268 yang kemungkinan akan mencapai Rp 4.090. Penurunan ini kemungkinan terjadi bersama IHSG yang sedang tersiram sentimen ketidakpastian dari kemungkinan PSBB kembali.

Baca juga: Alarm Palsu! IHSG Sempat Rebound Setelah Klarifikasi PSBB

Namun, jika semua sudah jelas dan sentimen sudah positif bersama IHSG yang naik di atas Rp 6.000 kemungkinan besar saham ini akan terus naik. Apresiasi ini juga didukung dari potensi divergence yang tercipta antara RSI dan pergerakan harga.

Sehingga kemungkinan target selanjutnya berada pada Rp 4.404 yang kemudian kemungkinan akan menuju Rp 4.467. Hal ini disebabkan pergerakan besar masih terlihat terus naik yang kemungkinan dapat menjadi pendorong apresiasi juga setelah koreksi.

Tags: