Harga Token Shiba Inu Naik 34%, Apa Pendorongnya?
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
Saham Bank BRI Syariah tercatat naik 55,33% dalam satu pekan ini akibat adanya sentimen positif dalam penggabungan atau merger bank syariah milik negara.
Hari ini Saham Bank BRI Syariah (BRIS) mengalami penutupan yang lebih tinggi dari hari kemarin sebesar kurang lebih 8,40%. Penutupan yang lebih tinggi ini membuat BRIS mengalami peningkatan sebesar 55,33% dalam satu pekan.
Peningkatan yang terjadi di pekan ini menambah kepercayaan investor terhadap Saham BRIS. Hal ini disebabkan oleh BRIS yang telah mengalami peningkatan sebesar kurang lebih 250,45% sejak Bulan Maret walau terdapat wabah Covid-19. Peningkatan ini dikabarkan terjadi akibat adanya sentimen positif dari Menteri BUMN terkait kabar penggabungan atau merger bank syariah milik negara.
Erick Tohir, selaku Menteri BUMN, menyatakan bahwa akan dilakukan merger antara tiga bank syariah milik negara. Tiga bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah. Kabar ini disampaikan oleh Menteri BUMN pada sekitar dua minggu yang lalu, dan dampaknya masih terasa hingga sekarang pada BRIS. Dampak yang hanya terasa pada BRIS disebabkan oleh BRI Syariah merupakan satu-satunya bank syariah milik negara yang melantai di bursa.
Penggabungan dari tiga bank syariah milik negara ini dikabarkan bertujuan agar operasional lebih efektif dan lebih baik. Penggabungan ini juga dilakukan dengan tujuan agar lebih banyak pendanaan yang bisa dijangkau oleh bank syariah milik negara. Dengan adanya penggabungan ini, harapannya adalah kinerja menjadi lebih baik. Sehingga, bank syariah hasil merger ini akan menduduki peringkat urutan ke delapan dalam urutan bank terbesar di Indonesia. Penggabungan ini direncanakan masih akan selesai di kuartal pertama Tahun 2021, akibat akan dilakukan secara bertahap.
Baca juga: Saham Bank BCA dan CIMB Naik Setelah Wacana Dari Kemenkeu!
Kabar positif ini, dapat menjadi pendorong terus untuk BRIS naik hingga tahun 2021. Namun, ada kemungkinan akan terjadi sedikit koreksi akibat potensi terjadinya pengambilan keuntungan.
Pergerakan Harian Saham BRIS
Jika pergerakan ke atas terus terjadi akibat sentimen positif, kemungkinan target selanjutnya ada di sekitar harga Rp 489 hingga Rp 510 per lembarnya. Zona ini berdekatan dengan titik 0,786 Fibonacci Retracement yang ditarik dari harga tertinggi Tahun 2019 ke titik terendah Tahun 2020. Jika terus berhasil melewati zona tersebut, kemungkinan target selanjutnya adalah zona harga sekitar Rp 569 dan Rp 586 sebelum terus putar arah dari penurunan sejak tahun lalu. Putar balik arah ini dikonfirmasi dengan titik 1 Fibonacci Retracement yang dapat berfungsi sebagai pertanda putar balik arah.
Sebelum bergerak ke atas, harga kemungkinan akan mengalami koreksi kecil akibat adanya sumbu panjang ke atas dari candlestick hari ini. Namun, pada saat ini batas bawah berada pada zona harga sekitar Rp 441 dan Rp 415. Selama belum menembus zona batas bawah ini, kemungkinan untuk BRIS kembali turun masih terlihat kecil.
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG Awal Pekan di Zona Hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (15/8/2022) di zona […]
Ethereum naik ke level tertinggi dua bulan setelah pengembang berhasil menyelesaikan gladi bersih terakhir untuk peningkatan penting yang diharapkan selesai […]
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
Garuda Indonesia Tunda Right Issue, Kenapa ya? PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda agenda persetujuan pemegang saham terkait penambahan modal […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.