China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
PTPP diprediksi akan mengalami apresiasi harga namun sebelumnya diprediksi akan mengalami koreksi akibat kejenuhan harga. Apresiasi ini kemungkinan besar akan datang dari pernyataan Ustad Yusuf Mansur, yang saat ini mulai memiliki peran di pasar saham Indonesia dengan istilah Mansurmology.
Sebelumnya, Mansurmology telah mengangkat beberapa saham untuk mengalami apresiasi yang cukup signifikan. Saham-saham seperti GIAA dan BRIS mengalami apresiasi juga dari Mansurmology yang nampaknya menciptakan dorongan beli.
Mansurmology adalah sebuah istilah untuk pernyataan yang dibuat oleh Ustad Yusuf Mansur terkait kondisi saham. Umumnya, setelah ustad tersebut membuat pernyataan, terdapat apresiasi yang cukup signifikan terhadap suatu saham.
Saat ini beliau menyatakan bahwa akan mulai memasukkan dananya ke sektor konstruksi. Secara spesifik, beliau menyatakan bahwa fokus utama akan beliau tujukan kepada PTPP dan WIKA.
Baca juga: Investor Tolak Penerapan Bea Materai! Petisi Mulai Dibentuk
Beliau membuat pernyataan ini dengan murni menggunakan analisis fundamental dan berita yang ada disektor tersebut. Tanpa melakukan analisis teknikal apa pun, beliau yakin untuk langsung menginvestasikan dananya di sektor tersebut.
Hasilnya mayoritas pihak banyak yang ikut serta dengan pergerakannya akibat adanya sifat panutan yang beliau miliki. Sehingga, apresiasi harga terjadi akibat dorongan beli secara bersamaan yang nampaknya menjadi sifat mengikuti atau herding behavior.
Namun secara teknikal, nampaknya apresiasi ini belum tentu didukung akibat adanya kemungkinan koreksi akibat kejenuhan harga. Potensi tekanan jual akan datang kemungkinan dari investor yang ingin mengambil keuntungan selagi harga naik.
Pergerakan Saham PTPP
Saat ini, aspek teknikal mendukung koreksi akibat Indikator RSI dan MACD yang menunjukkan kejenuhan apresiasi. Ke depannya, dengan harga yang berada di batas atas apresiasi, kemungkinan harga akan turun terlebih dahulu sebelum naik kembali.
Oleh karena itu, dengan adanya kemungkinan koreksi dari tekanan jual asing, prediksi ini akan terjadi. Potensi tekanan jual akibat dana stimulus Amerika, kemungkinan akan membawa IHSG turun yang juga dapat mempengaruhi PTPP.
Kemungkinan tujuan saat ini berada pada Rp 1.769 akibat juga adanya cela pada pembukaan hari ini yang kemungkinan akan ditutup terlebih dahulu. Sehingga, dengan tujuan keuntungan di Rp 1.996 terdapat potensi posisi dengan batas pengaman di Rp 1.676 yang membuat posisi terbuka pada rasio 1:3 yang merupakan posisi aman.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.