Trader Harian - Neraca Dagang Indonesia Surplus, Rupiah Terus Kalahkan Dolar Amerika | */ ?>Neraca Dagang Indonesia Surplus, Rupiah Terus Kalahkan Dolar Amerika |
Data publikasi neraca dagang Indonesia untuk Bulan Januari 2021, baru saja dipublikasi pada pagi ini pukul 11.00 WIB.
Dari data tersebut terlihat bahwa neraca dagang Indonesia kembali mengalami surplus atau keuntungan yang membuat sentimen positif terhadap Indonesia dan Rupiah.
Neraca Dagang Indonesia Surplus
Dikabarkan bahwa neraca dagang Indonesia untuk Bulan Januari 2021 mengalami surplus sekitar Rp27,2 Triliun. Angka tersebut menjadi pencapaian untuk Indonesia yang di masa pandemi ini masih terlihat berusaha pulih secara positif.
Publikasi data ini baru saja dikeluarkan secara resmi pada hari ini, 15 Februari 2021 yang nampaknya terus menjadi sentimen positif untuk Indonesia.
Hal ini disebabkan mayoritas negara lain masih mengalami penurunan dalam perekonomiannya yang membuat angka perekonomian dunia relatif buruk dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Angka neraca dagang yang positif ini didukung oleh ekspor yang masih terlihat positif dan angka impor yang terlihat masih terus turun.
Saat ini ekspor Indonesia resmi berada di angka positif akibat apresiasi Rp212,4 Triliun, sebuah angka yang cukup mengesankan untuk Indonesia.
Selain itu, impor juga mengalami penurunan sekitar Rp185,3 Triliun yang membuat neraca perdagangan Indonesia saat ini berada di angka surplus yang cukup signifikan.
Dampak Terhadap Rupiah
Kabar ini nampaknya menjadi sentimen positif untuk Rupiah dan juga perekonomian Indonesia akibat mencerminkan bahwa kondisi perekonomian terus membaik.
Oleh karena itu, kemungkinan besar kabar ini akan mendorong Rupiah (IDR) untuk terus terapresiasi terhadap Dolar Amerika (USD).
Pergerakan Harian USDIDR
Saat ini pergerakan masih terus terlihat turun dan diprediksi akan terus bergerak turun akibat kuatnya pergerakan Rupiah.
Target berikutnya kemungkinan besar berada di Rp13.800 sebelum terus menguat. Namun nampaknya Rp13.800 akan menjadi daerah konsolidasi.
Hal ini disebabkan lama-kelamaan kemungkinan besar intervensi pasar akan dilakukan akibat jika Rupiah terlalu mahal, perekonomian akan mulai terhambat kembali.
Namun untuk saat ini kemungkinan besar pergerakan Rupiah akan terus menguat terhadap Dolar Amerika. Pergerakan ini juga dipengaruhi oleh Dolar Amerika yang masih terlihat terus melemah akibat banyaknya sentimen negatif di sekitarnya.
Muhammad Naufal merupakan seorang penggemar bidang ekonomi. Pada saat ini fokus utama tertuju pada bidang perdagangan mata uang, indeks saham, dan komoditas.
Bank sentral China mengatakan pada Senin (4/7/2022) bahwa mereka telah meningkatkan fasilitas pertukaran atau swap mata uang dengan Hong Kong menjadi perjanjian permanen dan memperluas ukurannya […]
Tesla Umumkan Penjualan Kendaraan Listrik pada Q2 2022 Tesla baru saja memposting total produksi dan pengiriman kendaraan kuartal kedua untuk tahun […]
Nayib Bukele beli Bitcoin lagi~! Tidak terpengaruh oleh kerugian besar yang ditimbulkan karena berinvestasi di Bitcoin, Bukele mengumumkan pada Jumat […]
Coinbase NFT menambahkan lebih banyak fitur baru untuk basis pengguna yang relatif kecil. Marketplace NFT ini telah meluncurkan sejumlah peningkatan […]