Harga Token Shiba Inu Naik 34%, Apa Pendorongnya?
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
MDKA atau PT Merdeka Copper Gold Tbk., menargetkan produksi emas tahun ini akan mencapai antara 175.000 ons hingga 195.000 ons. Sekretaris Perusahaan, Adi Adriansyah, menyebutkan, hingga memasuki semester kedua 2020 kegiatan produksi dan pemasaran masih belum terdampak signifikan oleh pandemi covid-19.
PT Merdeka Copper Gold Tbk., dikabarkan menargetkan produksi emas hingga 195.000 Ons. Angka target yang tinggi ini disebabkan oleh kepercayaan diri perusahaan atas kinerjanya yang masih belum terdampak COVID-19 secara besar. Pihak perusahaan menyatakan bahwa kuartal kedua 2020 produksi emas mencapai 54.672 ons, sementara total sepanjang semester pertama 2020 produksi mencapai 108.823 ons. Sehingga, perusahaan masih optimis bahwa target akan tercapai.
Disisi lain, fokus juga ditujukan dalam pengembangan proyek tembaga Tujuh Bukit yang diperkirakan memiliki sumber daya bijih sebanyak 1.900 MT dengan kandungan tembaga sebanyak 8,7 juta ton dan kandungan emas sebanyak 28,3 juta ons.
Selain itu, pada Semester pertama 2020, MDKA juga mencatat penjualan sebesar US$ 198,81 juta atau meningkat 3,66% dibanding 2019. Namun, laba terlihat turun sebesar 9,43% dibandingkan periode yang sama di 2019. Selain itu, pada semester pertama 2020, MDKA membukukan laba sebesar US$ 38,26 juta, sementara pada periode sama tahun lalu laba bersih mencapai US$ 42,25 juta.
Persepsi positif oleh perusahaan terhadap kinerja dan target produksi kemungkinan akan membawa sentimen positif bagi pergerakan saham MDKA. Namun, dari sisi teknikal, nampaknya saat ini saham MDKA sedang terlihat mengalami konsolidasi dengan potensi tekanan jual yang tinggi.
Pergerakan Harian MDKA
Untuk saat ini, terlihat bahwa pergerakan MDKA sedang naik dari sejak akhir Maret 2020. Namun, beberapa pekan ini, konsolidasi terlihat terjadi. Kemungkinan dengan terbentuknya pola head and shoulders dari grafik, kedepannya saham ini akan mengalami koreksi.
Baca juga: Transaksi Saham Akan Dikenakan Biaya Rp 10.000 Bea Materai!
Tujuan selanjutnya jika mengalami koreksi kemungkinan besar berada pada Rp 1.714 sebelum menyentuh Rp 1.607. Jika ternyata terus tertekan, kemungkinan tujuan selanjutnya adalah pada Rp 1.468 sebelum menyentuh Rp 1.347 dan kemudian Rp 1.159. Batas pengaman terakhir berada di Rp 906 yang merupakan harga terendah tahun 2020.
Namun, jika kabar positif dari target produksi dan kondisi perusahaan ini benar membawa sentimen positif, kemungkinan saham akan naik. Target selanjutnya jika naik kemungkinan berada pada Rp 1.813 sebelum menyentuh Rp 1.931. Kemudian jika dorongan beli terus menguat, kemungkinan besar tujuan selanjutnya ada pada Rp 2.062 yang merupakan harga tertinggi tahun ini.
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG Awal Pekan di Zona Hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (15/8/2022) di zona […]
Ethereum naik ke level tertinggi dua bulan setelah pengembang berhasil menyelesaikan gladi bersih terakhir untuk peningkatan penting yang diharapkan selesai […]
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
Garuda Indonesia Tunda Right Issue, Kenapa ya? PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda agenda persetujuan pemegang saham terkait penambahan modal […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.