PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Rombak Susunan Direksi & Komisaris
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) merombak direksi dan komisaris. Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso resmi diangkat sebagai […]
Data pembelian investasi aset negara Inggris dikabarkan mengalami stagnasi setelah pemungutan suara dari komite kebijakan moneter. Kabar tersebut terlihat dianggap positif akibat mendorong nilai Pound (GBP) naik terhadap Dolar Amerika (USD) dalam jangka menengah.
Pembelian aset untuk negara dikabarkan telah stagnan pada sekitar 895 Miliar Pound yang menjadi pertanda bahwa pemerintah masih menahan. Menahan dalam konteks ini adalah menahan jumlah uang beredar agar tidak bertambah dalam perekonomian.
Dengan stagnannya data pembelian tersebut maka uang beredar di Inggris tidak bertambah. Hal tersebut nampaknya menjadi tanda positif untuk Pound mulai kuat kembali.
Saat ini Inggris sedang dihadapi oleh pandangan ekspansif untuk mendorong jumlah uang beredar di negaranya naik. Tujuannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi agar mulai pulih kembali setelah terdampak oleh Covid-19.
Baca juga: Data Perizinan Rumah Membaik! Perekonomian Australia Memulih
Namun saat ini muncul kekhawatiran bahwa inflasi akan terjadi dengan cepat, sehingga dengan data investasi negara yang stagnan tersebut, tercipta kabar positif. Kemungkinan besar dana tersebut akan dialokasikan untuk dana bantuan dan bukan untuk investasi negara.
Tapi saat ini yang terjadi adalah dampak positif terhadap Pound yang nilainya mulai naik terhadap Dolar Amerika. Sehingga saat ini GBPUSD sedang mulai bergerak naik yang menandakan adanya potensi pemulihan.
Namun saat ini terdapat halangan dari sisi Amerika akibat positifnya data ketenagakerjaan terutama dari sisi dana bantuan. Dikabarkan bahwa data pengambilan dana bantuan telah menurun yang menandakan pemulihan dalam sektor ketenagakerjaan.
Selain itu, saat ini data pengangguran juga terlihat mulai menurun dengan data pemotongan ketenagakerjaan yang mulai juga menurun. Tanda data tersebut dapat membuat halangan untuk pergerakan GBPUSD yang ingin mulai bergerak naik.
Tapi dari sisi teknikal kemungkinan besar dalam jangka pendek kemungkinan besar GBPUSD akan bergerak naik. Hal ini disebabkan dari sisi pergerakan nilai tukar yang sedang berada di zona apresiasi bersama kondisinya yang berada di batas bawah.
Kemungkinan besar tujuan selanjutnya berada pada $1.4 yang jika ditembus kemungkinan besar dapat membawa tujuan pergerakan lebih tinggi. Dalam jangka panjang, GBPUSD dapat mulai melanjutkan apresiasinya dan membentuk pola bullish flag.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) merombak direksi dan komisaris. Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso resmi diangkat sebagai […]
Wall street hari ini menghijau seiring pelaku pasar menghidupkan kembali reli pasar baru-baru ini yang melambat awal pekan ini. Pada penutupan […]
Bitcoin dan Ethereum Hari Ini, Check it out! Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan […]
The Fed Kerek Suku Bunga Lagi? Bank sentral Amerika Serikat (AS) merilis notula rapat kebijakan moneter edisi Juli saat menaikkan […]
CEO Terraform Labs Do Kwon akhirnya telah mengakui dirinya salah. Namun Kwon mengatakan dia tidak berbicara dengan penyelidik Korea Selatan. […]
Wall street melemah pada perdagangan Rabu, 17 Agustus 2022. Reli yang telah mendorong harga lebih tinggi sejak Juni tampak kehilangan tenaga. […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.