Bank Sentral Indonesia dikabarkan telah menetapkan suku bunga acuannya untuk bulan ini pada 4%. Angka ini menjadi pertanda salah satu upaya bank sentral untuk menahan depresiasi Rupiah, terutama terhadap Dolar Amerika.

Bank Sentral Indonesia Tetapkan Suku Bunga Acuan

Kemarin, dikabarkan bahwa Bank Indonesia (BI) yang merupakan Bank Sentral Indonesia, telah menetapkan suku bunga acuan untuk bulan ini. Dikabarkan bahwa suku bunga akan tetap pada 4%. Angka ini merupakan penetapan angka yang tidak berubah sejak Juli 2020. Sebelumnya, BI terus memangkas suku bunga sekitar 0,25% per bulannya dari awal tahun 2020.

Penetapan suku bunga ini telah disepakati pada Rapat Dewan Gubernur yang dikabarkan akibat dari deflasi yang terus terjadi. Suku bunga acuan pada 4% dianggap sebagai angka yang ideal dalam kerangka kebijakan ekspansif dan ideal untuk menahan deflasi agar tidak terus terjadi.

Walaupun suku bunga acuan masih tetap, nampaknya kebijakan ekspansif masih akan terus berjalan. Sehingga dorongan pemerintah untuk melawan pandemi ini masih belum terlihat berhenti. Oleh karena itu, Rupiah (IDR) nampaknya masih akan terus berfluktuasi nilainya terutama terhadap Dolar Amerika (USD) yang juga masih belum stabil.

Dampak Bagi USDIDR

Untuk saat ini, pasangan mata uang tersebut masih sering berfluktuasi dengan pergerakan naik turunnya yang terjadi setiap hari. Seharusnya, sentimen dari penetapan suku bunga ini menjadi cara untuk mengangkat nilai Rupiah.

Tetapi nyatanya, akibat dari Bank Sentral Amerika yang juga tidak memangkas suku bunga acuan dan tetap pada 0,25%, Rupiah terdepresiasi terhadap Dolar Amerika. Tetapi hari ini, pergerakan terlihat turun akibat adanya keterlambatan dalam dampak penetapan suku bunga acuan kedua negara tersebut.

Pergerakan Harian USDIDR

Akibat banyaknya hal yang terjadi dalam kedua negara tersebut dari sisi kebijakan ekspansif, dan Amerika yang memiliki banyak ketidakstabilan, pasangan USDIDR nampaknya masih akan terus berfluktuasi. Untuk saat ini pergerakan besar masih menunjukkan arah naik untuk pasangan mata uang ini, namun ada beberapa kemungkinan dari sisi teknikal bahwa pergerakan akan mengalami koreksi.

Dengan terbentuknya pola grafik Triple Top, kemungkinan kedepannya pergerakan akan turun ke arah 14.553. Jika ternyata pergerakan terus turun melewati batas tersebut, tujuan selanjutnya kemungkinan berada pada 14.313 sebelum menyentuh 13.913. Apa bila terus terjadi apresiasi dari Rupiah, kemungkinan target selanjutnya ada pada Rp 13.673.

Baca juga: Perekonomian Australia Membaik! Pengangguran Terus Berkurang

Jika melihat dari beberapa tanda seperti pola grafik dan adanya divergence pada indikator RSI, kemungkinan besar tujuan selanjutnya adalah turun. Tapi, jika ternyata Dolar Amerika menguat, setelah terkoreksi, kemungkinan besar target selanjutnya ada pada 15.154 sebelum menyentuh 15.844. Tujuan selanjutnya jika apresiasi USD terus terjadi, kemungkinan akan mencapai 16.735 yang merupakan titik tertinggi tahun ini.

Tags: