China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Bitcoin baru saja menyentuh harga tertinggi barunya di $28.000 kemarin pada pukul 18.00 WIB sebelum akhirnya turun kembali. Mengingat kemarin adalah hari libur dan hari setelah natal, banyak pihak yang bertanya apa yang menyebabkan apresiasi ini.
Pergerakan naik kemarin terlihat terjadi akibat investor ritel yang memanfaatkan momentum dari apresiasi sebelumnya. Apresiasi ini juga kemungkinan terjadi akibat adanya santa claus rally yang merupakan istilah cukup relevan mengingat baru saja selesai hari natal.
Pernyataan bahwa apresiasi ini terjadi akibat investor ritel dan bukan akibat institusi diperkuat dengan apresiasi yang terjadi saat hari libur. Saat hari libur, mayoritas institusi jarang melakukan pembelian sehingga kemungkinan besar apresiasi terjadi oleh pemain besar di ritel atau whale.
Apresiasi ini terjadi kemungkinan besar juga mengingat adanya kabar baik dari pergantian ketua SEC atau securities and exchange commission. Pergantian ini memberikan kabar positif akibat dari dampaknya terhadap pasar crypto yang kemungkinan akan berubah dari persepsi negatif menjadi positif.
Selain itu, dengan adanya kemungkinan efek positif dari kepemimpinan baru Joe Biden yang dikabarkan bersahabat dengan crypto, 2021 menjadi tahun yang positif. Sehingga banyak pemain besar yang memanfaatkan momentum ini untuk terus naik mendorong harga.
Namun sayangnya, jika apresiasi didukung oleh ritel, ada kemungkinan manipulasi harga akibat pengambilan keuntungan. Seperti yang terjadi saat ini, setelah apresiasi terjadi, banyak pemain besar yang melakukan penjualan dimana volume jual telah mencapai $3 Juta dalam 4 jam.
Hal ini mengkhawatirkan akibat memberikan dampak negatif kepada pemain kecil yang terkena efek FOMO. Hal ini disebabkan apresiasi kemungkinan besar terjadi akibat banyaknya perilaku hanya ingin ikut atau khawatir ketinggalan keuntungan yang umum terjadi di investor ritel kecil.
Baca juga: Airdrop Crypto, Salah Satu Cara Mendapatkan Crypto Gratis!
Oleh karena itu, kemungkinan banyak pihak yang dirugikan akibat FOMO yang berujung pada pembelian sebelum harga jatuh. Mengingat tidak adanya kabar positif signifikan yang dapat mempengaruhi apresiasi harga, fenomena ini kemungkinan besar baru saja terjadi lagi.
Sehingga, apresiasi ini juga mengingatkan bahwa apresiasi tanpa berita positif dapat berujung pada FOMO atau fear of missing out. Mengingat hal ini masih sering terjadi, investor ritel harus lebih berhati-hati dalam membuat keputusan sebelum membuka posisi.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.