Kontrak Jangka Panjang Indeks Saham Besar Amerika mengalami pergerakan konsolidasi setelah terjadi pergerakan ke atas yang signifikan akibat persepsi kebangkitan ekonomi.

US30 jatuh 30 poin, US500 terbuka di Hari Rabu lebih rendah 0,2% dari hari sebelumnya, dan US100 terbuka lebih rendah 0,25% dibanding hari sebelumnya.

Pergerakan Dow Jones 10 Hari Terakhir 

Pergerakan Indeks Saham Sebelum Konsolidasi

Indeks-Indeks ini mengalami pergerakan ke atas yang cukup signifikan pada beberapa hari sebelumnya. Pergerakan ini disebabkan oleh beberapa berita-berita positif seperti peningkatan tinggi pada penjualan ritel, dimana terjadi peningkatan sebesar 17,7% di Bulan Mei.

Berita dari Bloomberg, yang melaporkan rencana anggaran infrastruktur Trump sebesar 1 Triliun Dolar Amerika, juga menjadi salah satu berita positif. Selain itu, terdapat berita bahwa obat dexamethasone, dapat membantu meringankan penyakit dari pasien COVID-19 yang sudah kritis. Obat yang tersedia di apotek umum ini, dilaporkan membantu mengurangi satu per tiga kematian akibat COVID-19 di beberapa rumah sakit. Berita ini menjadi pendorong pergerakan ke atas untuk indeks-indeks saham besar.

Pada Hari Selasa, Dow Jones Industrial Average naik sebesar 526 poin, atau sebesar 2,04%. S&P 500 mengalami peningkatan sebesar 1.9% dan Nasdaq sebesar 1.75%. Saham yang mencerminkan pembukaan kembali perekonomian, seperti saham maskapai, pesiar, dan penjualan ritel, menjadi pendorong pergerakan positif ini.

Jim Paulsen, Kepala Strategis Investasi di Leuthold Group menyatakan bahwa saham bagus akan sulit untuk turun. Setelah turun sebesar 7%, beberapa berita positif yang ada telah mendorong kembali pergerakan ke atas yang memberikan harapan bagi perekonomian.

Pergerakan S&P 500

Baca Juga: Saham Asia Turun Karena Kekhawatiran Pandemi Covid-19 Kembali Muncul

Beberapa Penyebab Fluktuasi Pasar

Pada Hari Selasa, Jerome Powell telah mulai memberikan testimoni paruh bulannya dengan beberapa pengumuman. Salah satu pengumuman tersebut adalah bahwa The Fed akan terus memberikan stimulus dalam kebijakan moneternya. Kebijakan yang dilakukan adalah kegiatan pasar terbuka yang salah satunya adalah pembelian surat utang korporat pada Hari Senin lalu.

Namun, dengan adanya pembelian oleh The Fed, nilai keuntungan surat utang korporat mengalami penurunan, dari titik tertingginya. Hal ini disebabkan oleh pernyataan Jerome Powell yang ingin berhati-hati dalam melakukan pembelian melalui The Fed dengan melihat kondisi pasar.

Saham-saham juga mulai mengalami penurunan akibat adanya berita dari Beijing terkait penerapan karantina kembali. Investor saat ini sedang mencari keamanan akibat dari adanya potensi gelombang kedua COVID-19

Marc Odo, Manajer Portfolio di Swan Global Investments menyatakan bahwa mayoritas individu merasa COVID-19 sudah selesai, namun sebenarnya COVID-19 belum selesai dengan kita. Dengan adanya potensi gelombang kedua, optimisme investor mungkin akan terguncang.

Setelah pekan lalu mengalami pergerakan ke bawah, mayoritas saham besar sudah mulai mengalami pemulihan pada pekan ini. Dow Jones naik sebesar 2.7%, S&P 500 sebesar 2,7% dan Nasdaq sebesar 3.2%, sejak Senin.

Dilansir dari: CNBC

Tags: