Pasar uang saat ini menemukan sedikit titik terang dari penggunaan Redisivir Gilead, sebuah obat potensial untuk perbaikan ekonomi AS pasca corona. Aset safe heaven seperti dollar dan emas harus kembali menghadapi kemunduran besar dari pencapaian tertinggi sebelumnya. Mata uang komoditas meningkat lebih dari aset lainnya.

Faktor lainnya yang mempengaruhi sentiment ini adalah harapan untuk mengembalikan keadaan ekonomi dunia seperti sedia kala. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump  memutuskan untuk mengubah taktik dan mengungkapkan bahwa setiap negara bagian memiliki wewenang untuk membuka kembali fase ekonomi dengan tiga tahapan.

Kondisi Ekonomi AS

Presiden Trump mengungkapkan sikap optimisnya dalam melihat penurunan tingkat kematian akibat virus corona, lebih cepat dari yang sebelumnya telah diperkirakan. Tingkat kemungkinan kematian sebelumnya sempat meningkat hingga lebih dari 33.000, yang juga disebabkan oleh perubahan strategi pemerintah Amerika Serikat.

Penyebaran virus corona saat ini menghapuskan peningkatan lapangan kerja yang tersedia di Amerika Serikat pasca pemulihan dari resesi ekonomi besar-besaran yang sebelumnya terjadi di tahun 2008, berdasarkan tingkat pengangguran akhir-akhir ini.

Lebih dari lima juta individu menapatkan bantuan untuk tuna karya untuk pertama kali seumur hidup mereka pada akhir pekan lalu. Philly Fed Manufacturing Index harus anjlok hingga -56,6, jauh di bahwa prediksi ketika pendataan penduduk dilakukan.

Baca juga: Dolar Kanada Terpantau Tetap Cerah

Tingkat Ekonomi Tiongkok Merosot

Tiongkok, sebagai negara pertama yang terdampak virus ini juga harus merasakan hal yang sama. Tingkat ekonomi Tiongkok merosot  hingga 6,8% pada kuarter pertama 2020 ini, catatan terburuk bagi ekonomi Tiongkok sejak tahun 1992, kembali lagi lebih buruk dari perkiraan.

Sektor yang paling terdampak oleh pandemi adalah sektor layanan jasa, sektor ini mengalami penurunan demand hingga 15,8% pada bulan Maret tahun ini, sedangkan output sektor industri harus berkurang sebesar 1,1%.

Uni Eropa Masih Berjuang Hadapi Pandemi

Eropa akhir-akhir ini juga harus menghadapi penyebaran virus besar-besaran terutama di wilayah Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol. Data sempat tidak simetris terutama pada libur panjang paskah, meski masih di level mengkhawatirkan. Ursula von der Leyen, President of the European Commissions, mengatakan bahwa Uni Eropa berhutang pada Italia. Ia sekaligus menyatakan penyesalan karena tidak mengulurkan bantuan di masa awal penyebaran virus.

Tags: