Sejak paruh kedua 2020, beberapa bisnis skala besar telah memberikan dukungan terhadap Bitcoin. Beberapa perusahaan tersebut adalah MicroStrategy dan Square.
Mayoritas perusahaan di dunia saat ini dipenuhi pembahasan Bitcoin akibat anggapan lebih dari sekadar aset standar dan spekulatif. Salah satu yang mulai terjun adalah Aker ASA, perusahaan Norwegia bernilai miliaran Dolar Amerika.
Aker ASA, Pencinta Bitcoin Terbaru
Pandemi virus corona telah menyebabkan perubahan besar dalam cara dunia menjalankan bisnis dan cara memandang uang. Mata uang fiat turun dan mengalami inflasi besar telah menyebabkan perpindahan ke metode keuangan alternatif untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah satu alternatif ini adalah bitcoin, yang sekarang dipandang sebagai alat lindung nilai dan penyimpan kekayaan. Beberapa perusahaan telah membeli miliaran dalam aset tersebut, seperti MicroStrategy – yang memiliki hampir $5 miliar dalam BTC bersama Tesla, dengan pembelian sekitar $1,5 miliar.
Sekarang, Aker ASA sedang menyiapkan seluruh divisi dengan tujuan berinvestasi di bitcoin dan teknologi blockchain. Hal ini menunjukkan bahwa aset tersebut masih mengalami kemajuan di antara pemain institusional teratas.
Adopsi ini akan dilakukan melalui unit yang dikenal sebagai Seetee AS, dan menampung lebih dari $58 juta dalam berbagai macam aset. Dalam surat pemegang saham, Kjell Inge Rokke, ketua Aker ASA, menjelaskan bahwa Bitcoin bisa menjadi inti dari struktur moneter baru.
Kepercayaan terhadap Bitcoin, Tapi Perlahan
Aker ASA juga mengatakan dalam suratnya bahwa Bitcoin memiliki kapasitas mencapai $1 juta per unit. Pada awalnya, $58 juta terlihat kecil. Bahkan jika Aker menggunakan semua aset ini angkanya masih jauh lebih kecil dari perusahaan seperti Tesla dan MicroStrategy.
Bahkan perusahaan seperti MassMutual dan Stone Ridge membeli Bitcoin senilai lebih dari $100 juta. Sehingga, sepertinya Aker belum akan memberikan dampak besar yang signifikan.
Namun langkah ini masih merupakan langkah maju yang positif karena menjadi dukungan untuk Bitcoin. Langkah ini juga menjadi pendukung untuk persepsi bahwa Bitcoin lebih dari aset spekulasi.
Sehingga kemungkinan besar langkah ini menjadi pertanda bahwa adopsi Bitcoin oleh investor institusional akan semakin besar. Oleh karena itu, Bitcoin akan menjadi aset yang terlihat memimpin dalam era ekonomi pasca covid-19.
Muhammad Naufal merupakan seorang penggemar bidang ekonomi. Pada saat ini fokus utama tertuju pada bidang perdagangan mata uang, indeks saham, dan komoditas.
Bank sentral China mengatakan pada Senin (4/7/2022) bahwa mereka telah meningkatkan fasilitas pertukaran atau swap mata uang dengan Hong Kong menjadi perjanjian permanen dan memperluas ukurannya […]
Tesla Umumkan Penjualan Kendaraan Listrik pada Q2 2022 Tesla baru saja memposting total produksi dan pengiriman kendaraan kuartal kedua untuk tahun […]
Nayib Bukele beli Bitcoin lagi~! Tidak terpengaruh oleh kerugian besar yang ditimbulkan karena berinvestasi di Bitcoin, Bukele mengumumkan pada Jumat […]
Coinbase NFT menambahkan lebih banyak fitur baru untuk basis pengguna yang relatif kecil. Marketplace NFT ini telah meluncurkan sejumlah peningkatan […]