China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Saham BRIS naik setelah perdagangan hari ini akibat resminya pengumuman Bank Syariah Indonesia sebagai nama bank hasil merger bank BUMN. Akibatnya, hari ini, dengan resmi penggunaan emiten BRIS sebagai hasil merger, BRIS mengalami apresiasi sekitar 18,61%.
Setelah adanya kabar baru mengenai merger bank syariah BUMN, BRIS mengalami apresiasi yang cukup signifikan hari ini. Kabar ini merupakan peresmian nama yang akan digunakan untuk nama baru bank dari haris merger ini.
Dikabarkan bahwa saham ini mengalami apresiasi yang sangat signifikan yaitu sekitar 18,61%. Dorongan beli ini terjadi akibat transaksi dari investor asing yang dikabarkan mencapai 32,14 Miliar Rupiah hari ini.
Dorongan beli ini membuat transaksi BRIS mencapai 33,47 Miliar Rupiah dan membuat transaksinya tercatat 106 Miliar Rupiah. Oleh karena itu, saat ini nampaknya dorongan beli sangat tinggi dan terdapat kemungkinan koreksi setelah menyentuh batas atas.
Namun, secara garis besar nampaknya BRIS akan terus naik akibat pergerakannya yang selama sepekan ini telah naik sekitar 11%. Selama satu bulan, BRIS tercatat naik sekitar 29% dan selama satu tahun tercatat naik sebesar 415%.
Sehingga, ke depannya, kemungkinan besar saham ini akan terus naik walau akan terjadi koreksi akibat potensi pengambilan keuntungan. Dari sisi teknikal, kemungkinan besar ke depannya saham ini akan mengalami koreksi kecil sebelum naik.
Dapat dilihat bahwa pergerakan harian BRIS memperlihatkan secara garis besar bahwa pergerakan saham sedang naik. Apresiasi yang dirasa oleh BRIS sejak Juli 2020 ini terlihat memiliki beberapa loncatan yang signifikan.
Pergerakan Harian BRIS
Terlihat bahwa saat ini saham sedang berada di harga yang belum pernah di sentuhnya pada tahun 2020 ini. Hal ini memperbesar kemungkinan koreksi sebelum apresiasi kembali akibat tekanan beberapa investor.
Selain itu Indikator MACD dan RSI menandakan bahwa pergerakan harga sudah mulai terlalu tinggi dan ada kemungkinan untuk turun. Tetapi mengingat sentimen yang nampaknya akan masih kuat, kemungkinan besar saham ini akan naik ke batas atas sebelum turun.
Baca juga: SMGR Menggandeng Taiheiyo Cement untuk Mendorong Kinerja
Kemungkinan besar tujuan apresiasi selanjutnya berada pada Rp 1.908 yang merupakan batas atas apresiasi. Jika setelah itu turun, kemungkinan ada tiga batas pengaman yaitu pada Rp 1.688, Rp 1.601, dan Rp 1.498.
Namun kemungkinan besar setelah itu saham akan naik kembali yang membuat target menjadi lebih mudah. Hal ini disebabkan pada umumnya pergerakan harga akan selalu kembali ke daerah yang sebelumnya telah disentuh.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.