Inggris Terancam Resesi karena Inflasi
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
Kesepakatan Brexit nampaknya akan tertunda terus, bahkan tidak ada, akibat Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Beliau memberikan waktu kepada Uni Eropa untuk membentuk kesepakatan sebelum Inggris menutup pintu hubungan kedepannya.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, telah memberikan Uni Eropa 38 hari untuk menemukan kesepakatan dengan Inggris sebelum pintu ditutup untuk kesepakatan setelah Brexit resmi terjadi. Batas waktu yang ditetapkan oleh Inggris terhadap kesepakatan ini adalah 15 Oktober, 2 minggu lebih awal dari toleransi Uni Eropa yang menetapkan batas di akhir Oktober.
Boris Johnson mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa kedua belah pihak kesulitan untuk menemukan kesepakatan. Oleh karena kesulitan ini, Inggris akan mundur dari kesepakatan dan melanjutkan kehidupannya demi kebaikan Inggris.
Baca juga: Memahami Safe Haven Aset untuk Tempat Lindung Nilai yang Aman
Pemerintah Inggris juga dikabarkan akan mengeluarkan Internal Market Bill pada pekan ini, dengan laporan bahwa beberapa kesepakatan Brexit tidak akan terjadi. Menurut laporan tersebut, Bill atau pembentukan hukum baru, akan meniadakan beberapa kesepakatan dengan Uni Eropa yang dianggap penting.
Pada pekan ini, hanya akan ada sedikit hal yang kemungkinan menggerakkan mata uang Inggris. Di luar kabar penundaan bahkan peniadaan kesepakatan ini, PDB rata-rata tiga bulan untuk Juli 2020, akan dipublikasi pada Jumat pekan ini.
Hingga saat itu, Pound Sterling (GBP) kemungkinan akan terus bergerak menguat terhadap beberapa mata uang utama, terutama Dolar Amerika. Hal ini menandakan GBP yang masih menguat sebagai mata uang dengan risiko tinggi. GBPUSD masih terlihat bergerak naik dalam pergerakan grafik bullish flag dengan batas bawah yang mulai tertekan.
Pergerakan GBPUSD Januari 2020 Hingga September 2020
Selasa lalu, terjadi pergerakan melalui batas atas namun, kembali turun yang meningkatkan kemungkinan pergerakan turun dalam jangka panjang. GBPUSD juga sedang bergerak dekat dengan Indikator 20-DMA, dan 50 DMA di dekat 1.3000. Batas atas untuk saat ini adalah 1.3370, yang jika ditembus, kemungkinan kedepannya akan terus naik.
Untuk saat ini, mayoritas trader dari data Daily FX memiliki sentimen negatif terhadap GBPUSD. Namun, sentimen ini terbukti terus mengurang, yang dapat mendorong pergerakan terus naik. Sehingga, kemungkinan besar pergerakan kedepannya akan terus naik walau kemungkinan turun juga besar.
Dilansir dari Daily FX
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
CEO Terraform Labs Do Kwon dikabarkan akan dikenakan tuntutan oleh LKB & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Korea […]
PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas di Indonesia PT Carsome Indonesia. Kolaborasi antara kedua […]
Neraca Pembayaran Indonesia membukukan defisit pada kuartal I-2022. Surplus transaksi berjalan tidak mampu menutup ‘lubang’ di transaksi modal dan finansial. […]
Shiba Inu Blokir Pengguna! Gara-gara apa sih? Daeveloper Metaverse Shiba Inu (SHIB), mengumumkan salah satu alamat dompet pengguna telah masuk […]
Korsel Investigasi Anjloknya LUNA dan UST Regulator keuangan top Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan darurat terhadap runtuhnya cryptocurrency LUNA dan stablecoin […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.