UOB Singapore telah setuju untuk mengakuisisi bisnis konsumen Citigroup di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Bisnis tersebut bernilai sekitar S$4,915 miliar (Rp52,2 miliar).

Akuisisi yang diusulkan UOB ini akan menggandakan basis konsumen ritel grup di empat pasar di Asia Tenggara. Di mana UOB telah memiliki kehadiran yang besar dan bersaing dengan saingan DBS Group dan OCBC.

UOB mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mengakuisisi unsecured & secured lending portfolio, wealth management dan bisnis deposito ritel di empat negara.

“UOB percaya pada potensi jangka panjang Asia Tenggara dan kami telah disiplin, selektif, dan sabar dalam mencari peluang yang tepat untuk berkembang.” Kata Wee Ee Cheong, wakil ketua dan kepala eksekutif UOB.

Bank mengatakan akuisisi yang diusulkan diharapkan akan dibiayai melalui excess capital. Serta tetap mempertahankan kebijakan dividen dari rasio pembayaran dividen 50%.

Bisnis konsumen Citi di empat pasar mempekerjakan sekitar 5.000 karyawan, yang akan dipindahkan ke UOB.

Baca juga: Earnings Season: Investor Siap Meski Khawatir Karena Inflasi yang Tinggi

“Total pertimbangan tunai untuk akuisisi yang diusulkan akan dihitung berdasarkan premi agregat yang setara dengan S$915 juta ditambah nilai aset bersih dari bisnis konsumen pada saat penyelesaian,” kata UOB.

Dikatakan bisnis konsumen Citigroup di pasar ini memiliki nilai aset bersih agregat sekitar S$4 miliar. Dan basis pelanggan sekitar 2,4 juta pada 30 Juni 2021. Ini menghasilkan pendapatan sekitar S$0,5 miliar pada paruh pertama tahun 2021.

Keluarnya Citi dari empat pasar terjadi setelah CEO Jane Fraser mengumumkan strategi tahun lalu untuk menutup operasi ritel di 13 pasar. 10 di antaranya berada di Asia, karena fokus kembali pada bisnis institusional dan wealth management yang lebih menguntungkan.

Tahun lalu, Citi setuju untuk menjual waralaba perbankan konsumen Filipina. Serta menutup bank konsumen Korea Selatan dan menjual bisnis perbankan konsumen Australia.

Citigroup juga telah mengumumkan rencana untuk keluar dari operasi ritel di India, Taiwan dan China.

Credit Suisse (Singapura) adalah penasihat keuangan untuk UOB dalam kesepakatan terakhir. Sementara Allen & Overy LLP (Singapura) adalah penasihat hukum.

 

Sumber

Baca juga: Australia & Singapura Selesaikan Uji Coba Verifikasi Dokumen Lintas Batas Berbasis Blockchain