Mengenal zkEVM, inovasi untuk tingkatkan kecepatan transaksi Ethereum
zkEVM itu apa sih? Selama bertahun-tahun, para kritikus mengeluhkan betapa lambat transaksi Ethereum. Protokol inti hanya dapat menangani 10-15 transaksi […]
Poundsterling berpotensi pulih lebih lanjut terhadap euro pada Rabu (23/03). Mata uang tersebut juga bisa bergerak liar usai data menunjukkan inflasi yang tetap tinggi. Hal itu bisa memperbaharui ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of England.
GBP/EUR berakhir naik 0,59% di 1,2019 pada penutupan Selasa (22/03). Kini, pasangan ini lanjut bergerak menguat 0,24% ke 1,2047 pukul 09.57 WIB dan GBP/USD naik 0,18% di 1,3287 menurut data Investing.com.
Jika data inflasi lebih tinggi dari perkiraan – seperti yang terjadi dalam laporan baru-baru ini – “ekspektasi kenaikan suku bunga BoE dapat didorong lagi, memungkinkan sterling untuk pulih lebih jauh terhadap euro,” Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan}.
Data pada hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan indeks harga konsumen Inggris dan inflasi inti diperkirakan telah meningkat masing-masing sebesar 0,7% menjadi 6,2% dan 5,1% pada Februari tahun ke tahun, laju tercepat dalam dua dekade.
Data yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memaksa investor untuk melepaskan ekspektasi dari Bank of England yang kurang memicu kegembiraan setelah kenaikan suku bunga dovish bank sentral awal bulan ini.
Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Maret. Tetapi “mengisyaratkan pengetatan suku bunga moderat selama beberapa bulan mendatang,” Commerzbank mengatakan.
Mengakui masalah inflasi, bank sentral ini telah mengambil langkah-langkah untuk menahan tekanan harga. Termasuk menaikkan suku bunga acuan ke tingkat pra-pandemi.
Tetapi bank sentral Inggris juga waspada bahwa kenaikan inflasi bisa menjadi dorongan yang berguna untuk masalah inflasi. Yakni dengan mengurangi permintaan konsumen yang cukup untuk memungkinkan perlambatan tekanan harga.
BOE “melihat risiko bahwa pada akhirnya, inflasi yang tinggi dapat melemahkan konsumsi swasta yang pada gilirannya dapat melemahkan tekanan harga. Itulah mengapa bank ingin menerapkan kenaikan suku bunga yang hati-hati,” Commerzbank menambahkan.
Namun apakah inflasi kembali meninggi, atau melemah, “kemungkinan memiliki kemampuan untuk menggerakkan sterling secara signifikan”, Commerzbank menambahkan.
Baca juga: ECB vs BoE dan Dampaknya pada EUR & GBP
zkEVM itu apa sih? Selama bertahun-tahun, para kritikus mengeluhkan betapa lambat transaksi Ethereum. Protokol inti hanya dapat menangani 10-15 transaksi […]
Crypto Whale itu apa sih? Sebagian besar mata uang kripto memiliki sejumlah besar pemegang aset yang dapat mempengaruhi harga aset […]
Harga token Polygon (MATIC) telah melonjak 8,3% dalam semalam menjadi $1,08, menurut data CoinGecko. Sementara kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan […]
PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) hari ini meresmikan pencatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menawarkan sebanyak 700 juta […]
Wall Street Menguat, Ini Sentimen Pendorongnya~! Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan saham Kamis, […]
Kondisi ekonomi Indonesia kian membaik, namun tidak kebal resesi dunia? Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui ekonomi global dihadapkan […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.