China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Pemerintah menyatakan saham negara di PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) atau kini bernama PT Bank KB Bukopin Tbk menyusut jadi 3,18%. Hal ini terjadi seiring dengan aksi korporasi berupa penerbitan saham baru (rights issue) yang dilakukan tahun ini.
Pernyataan pemerintah tersebut disampaikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2020 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara. Peraturan ini diterapkan melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada PT Bank Bukopin Tbk yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2020.
Struktur kepemilikan BBKP terus berubah akibat sejumlah aksi korporasi yang dilakukan. Berdasarkan pasal 1 ayat 1 PP tersebut, Bank Bukopin telah menerbitkan saham baru lewat penawaran umum terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) pada 2009, 2011, 2014, 2018, dan 2020.
Selain itu, dilakukan juga penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu pada 2020. Namun pada aksi ini pemerintah tidak ikut menyerap saham baru sehingga porsinya terdilusi meski secara jumlah saham tetap.
Dengan sejumlah aksi korporasi tersebut, kepemilikan saham negara yang semula sebesar 21,73% terdilusi. Dilusi ini terlihat signifikan hingga menjadi 3,18% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor pada Bank Bukopin.
Laporan keuangan BBKP per September 2020 mencatat, pada 21 Juli 2020, BBKP melakukan beberapa aksi korporasi baru. Aksi tersebut adalah Penambahan Modal Melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang sudah mendapatkan persetujuan dari OJK.
Dengan selesainya aksi tersebut, maka bank asal Korea, KB Kookmin Bank Co, Ltd menjadi Pemegang Saham Tunggal dengan kepemilikan saham menjadi 67%. Sehingga saat ini dinamika dari Bank Bukopin akan berubah akibat mayoritas saham dipegang oleh pihak luar.
Baca juga: Setelah IPO, Saham WIFI Naik 24% Lebih dalam 1 Hari
Saham yang tersisa dipegang PT Bosowa Corporindo 11,68%, Negara Republik Indonesia 3,18% (1.034.232.376 saham), dan pemegang saham lainnya 18,14%. Dana yang berhasil dihimpun dalam PMTHMETD adalah sebesar Rp 3,11 triliun.
Kemungkinan besar dengan adanya dinamika baru dari kepemilikan saham tersebut, ke depannya akan terjadi perubahan yang signifikan. Hal ini disebabkan dengan adanya Kookmin Bank yang dapat memberikan inovasi baru terutama untuk operasional Bukopin ke depan.
Dilansir dari CNBC Indonesia
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.