Pemulihan Ekonomi Indonesia Berlanjut, Begini Kata Bos OJK
Pemulihan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut, begini kata bos OJK Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan […]
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat dan catatkan reli terbesar sejak 2020 setelah rilis harga konsumen Oktober 2022 meningkatkan harapan investor kalau inflasi telah mencapai puncaknya.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 1.201,43 poin atau 3,7 persen ke posisi 33.715,37.
Lonjakan indeks Dow Jones tersebut catat kenaikan satu hari terbesar sejak saham berada di pasar koreksi selama pandemi COVID-19. Indeks S&P 500 melambung 5,54 persen menjadi 3.956,37 dalam reli terbesar sejak April 2020. Indeks Nasdaq melesat 7,35 persen ke posisi 11.114,15, dan catat kenaikan terbaik sejak Maret 2020.
Indeks harga konsumen Oktober 2022 naik hanya 0,4 persen pada bulan tersebut dan 7,7 persen dari tahun lalu. Ini kenaikan tahunan terendah sejak Januari 2022 dan perlambatan dari laju tahunan 8,2 persen pada bulan sebelumnya.
Ekonom mengharapkan kenaikan 0,6 persen dan 7,9 persen menurut Dow Jones. Ini tidak termasuk biaya makanan dan energi yang bergejolak, apa yang disebut consumer price index (CPI) inti meningkat 0,3 persen untuk bulan ini dan 6,3 persen secara tahunan, juga kurang dari yang diharapkan.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS anjlok setelah laporan CPI dengan imbal hasil treasury 10 tahun turun sekitar 30 basis poin menjadi 3,81 persen seiring pelaku pasar bertaruh the Federal Reserve (the Fed) akan memperlambat kampanye pengetatan agresif yang membebani pasar sepanjang tahun.
Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun turun sekitar 30 basis poin menjadi 4,32 persen. Selain itu, dolar AS , titik tekanan lain baru-baru ini untuk saham, anjlok ke hari terburuk sejak 2009.
“Suku bunga masih menjalankan segalanya di pasar,” ujar Tim Courtney dari Exencial Wealth.
Ia mengatakan, dengan turunnya angka CPI, pasar sekarang bertaruh dengan cukup jelas kalau suku bunga naik hampir berakhir. “Jadi Anda melihat saham-saham yang sensitif terhadap suku bung aitu bekerja dengan sangat, sangat baik,” kata dia.
Saham teknologi yang paling terpukul oleh kenaikan inflasi dan lonjakan suku bunga memimpin kenaikan pada perdagangan Kamis pekan ini. Saham Amazon melonjak 12,2 persen. Apple dan Microsoft masing-masing naik lebih dari 8 persen. Saham Meta reli lebih dari 10 persen. Saham Tesla melompat 7 persen.
Saham semikonduktor mendapat dorongan juga dengan saham Lam Research melonjak 12 persen. Saham Applied Materials naik lebih dari 11 persen. Saham KLA bertambah 9 persen.
Pemulihan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut, begini kata bos OJK Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan […]
Bitcoin dan crypto hari ini terpantau alami pergerakan yang beragam. Mayoritas crypto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah. […]
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) meresmikan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang bergerak di bidang industri […]
Apa itu book building? Istiliah book building merujuk pada periode penawaran awal dari sebuah saham dari calon emiten yang go […]
Waspada kejahatan di metaverse! Salah satu masalah utama dengan platform metaverse adalah privasi. Orang mungkin mengungkapkan data yang lebih sensitif dan […]
BRI Buyback Saham Rp1,5 Triliun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.