China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Wall Street Menguat, Simak Kabar Berikut~!
Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street, menunjukkan kekuatan pada perdagangan Kamis, 18 Mei 2023. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mencatat peningkatan yang signifikan, mencapai level penutupan tertinggi sejak Agustus 2022. Fokus pelaku pasar masih tertuju pada negosiasi mengenai plafon utang.
Menurut laporan dari CNBC pada Jumat (19/5/2023), pada penutupan perdagangan di Wall Street, indeks S&P 500 mengalami kenaikan sebesar 0,94 persen, mencapai angka 4.198,05. Indeks Dow Jones naik sebesar 115,14 poin atau 0,34 persen, mencapai angka 33.535,91 setelah mengalami penurunan sebagian besar waktu sesi perdagangan. Indeks Nasdaq meningkat sebesar 1,51 persen, mencapai angka 12.688,84. Peningkatan ini merupakan kelanjutan dari kenaikan selama dua sesi perdagangan sebelumnya.
Peningkatan yang terjadi di Wall Street pada Kamis, 18 Mei 2023, telah mendorong penguatan indeks saham selama satu minggu. Indeks Nasdaq menjadi pemimpin dengan kenaikan sebesar 3,3 persen. Indeks S&P 500 dan Dow Jones juga mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 1,8 persen dan 0,7 persen.
Ketua DPR, Kevin McCarthy, mengungkapkan optimisme bahwa para negosiator kongres akan mencapai kesepakatan tepat waktu untuk memungkinkan pemungutan suara di DPR pada pekan depan. McCarthy percaya bahwa kesepakatan tersebut akan memberikan dampak positif pada pasar saham dan memberikan stabilitas yang diperlukan bagi para pelaku pasar.
“Saya melihat jalannya di mana kitab ISA mencapai kesepakatan. Dan saya berpikir bahwa kami telah memiliki struktur saat ini dan semua orang bekerja keras. Saya maksudnya, kami bekerja dua atau tiga kali sehari, lalu kembali dan mencari lebih banyak angka,” ucapnya.
Komentar tersebut diberikan sebelum tanggal 1 Juni, yang merupakan batas waktu potensial bagi Amerika Serikat untuk menghadapi risiko gagal bayar. Jeff Killburg, CEO KKM Financial, menjelaskan bahwa pelaku pasar telah mampu “meneliti” berbagai drama yang terkait dengan negosiasi plafon utang.
Killburg menyiratkan bahwa meskipun ada ketidakpastian dan ketegangan dalam proses negosiasi, pelaku pasar telah mampu mengikuti dan menganalisis perkembangan tersebut. Mereka telah berusaha memahami dampak potensial dari situasi tersebut terhadap pasar keuangan dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang ada.
Baca juga: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Bagi Dividen Rp 548,95 Miliar
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.