Laba PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 6,83% menjadi Rp5,36 triliun sepanjang tahun 2022. Tahun 2021, laba perseroan adalah sebesar Rp5,75 triliun.

Laba ditopang penjualan bersih perseroan yang tercatat naik 4,23% menjadi Rp41,21 triliun dari sebelumnya sebesar Rp39,54 triliun. Melansir laporan keuangan, Jumat (10/2/2023), penjualan dalam negeri tercatat sebesar Rp39,47 triliun dan penjualan ekspor sebesar Rp1,74 triliun.

Sementara itu, berdasarkan segmen produknya, penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp27,25 triliun. Kemudian, penjualan makanan dan minuman tercatat sebesar Rp13,96 triliun.

Presiden Direktur UNVR Ira Noviarti mengatakan, daya saing perseroan meningkat di 2022 dengan total pangsa pasar yang menguat dibandingkan tahun 2021. Ia menyebut, perseroan berhasil meningkatkan daya saing meski di tengah persaingan yang ketat dan sejumlah tantangan seperti kenaikan harga komoditas dan bahan bakar.

“Kami berhasil mengatasi berbagai rintangan yang tidak terduga, dan menjadikan 2022 sebagai awal yang baik untuk pemulihan Unilever Indonesia,” kata Ira.

Baca juga: Unilever Terus Berinovasi Walau Menghadapi Pandemi

Dia mengungkapkan, sepanjang tahun lalu perseroan terus memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan dengan tetap menjalankan lima prioritas strategis, yakni memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, dan memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment.

Selain itu, perseroan juga memperkuat kepemimpinan di channel utama baik general trade maupun modern trade, dan channel masa depan (e-Commerce), menerapkan E-Everything di semua lini bisnis, serta tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.

Sejalan dengan strategi tersebut, UNVR juga meningkatkan belanja media, meluncurkan beragam inovasi baru, dan melakukan pengembangan pasar untuk merekrut lebih banyak konsumen dan meningkatkan konsumsi.

“Serta mentransformasi channel agar dapat melayani konsumen dengan semakin baik lagi,” ujar Ira.

Perseroan juga telah memperkuat brand-brand besarnya di 2022 dengan cara meningkatkan investasi belanja iklan yang lebih tinggi lebih dari 30%, jika dibandingkan tahun 2021 dan meningkatkan kualitas inovasi produk yang lebih baik.

 

 

 

Sumber

Baca juga: IHSG Hari Ini Merosot, Ini Penyebabnya