BTN Bagi Dividen Nih!

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memutuskan membagikan dividen untuk tahun buku 2022 senilai Rp 609 miliar.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, untuk penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2022 sebesar Rp 3,04 triliun, pemegang saham menyetujui sebesar Rp 609 miliar atau 20 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 dibagikan sebagai dividen.

Dengan jumlah tersebut setiap pemegang saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 43,394 per lembar saham. “20 persen laba bersih dibagikan sebagai dividen,” ujar Nixon dalam konferensi pers, Kamis (16/3/2023).

Sebelumnya, BTN mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 3,04 triliun hingga 31 Desember 2022. Kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi penggerak bisnis BTN.

Laba bersih perseroan per 31 Desember 2022 tercatat Rp 3,04 triliun atau naik 28,15 persen year on year dari 2021. Peningkatan tersebut juga didukung oleh pertumbuhan kredit yang solid, perbaikan proses bisnis dan kualitas kredit, serta kenaikan simpanan.

Capaian tersebut juga tidak terlepas dari racikan strategi manajemen BTN untuk berlayar di tengah kondisi pandemi.

Baca juga: Bank BTN Menjadi Penguasa 40% Pangsa Pasar KPR

Dia menyebutkan, BTN telah melakukan relokasi kantor sejak 2020 ke daerah potensial. Selain itu, perseroan berinovasi meluncurkan produk inovatif untuk menjawab kebutuhan pasar.

Ini seperti KPR BTN Rent to Own dan KPR BTN Gaess. Kemudian, BTN juga memaksimalkan lini ekosistem perumahan digital dengan berbagai aplikasi yang mudah digunakan.

Kredit dan pembiayaan yang tumbuh solid menjadi penopang perolehan laba bersih BTN. Laporan keuangan perseroan mencatat kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 8,53 persen yoy dari Rp 274,83 triliun menjadi Rp 298,28 triliun per 31 Desember 2022.

Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar pergerakan bisnis Bank BTN. Secara total, KPR di BTN tumbuh 9,23 persen yoy menjadi Rp233,68 triliun per 31 Desember 2022.

Di segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61 persen yoy menjadi Rp145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, BTN tercatat masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83 persen.

Di samping akselerasi pada kredit, BTN juga berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,77 persen yoy dari Rp295,97 triliun menjadi Rp321,93 triliun per 31 Desember 2022.

 

 

 

 

Sumber

Baca juga: Bank Mandiri Stock Split 1:2 dan akan bagikan dividen!