PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan laba bersih konsolidasi setelah pajak Rp 3,3 triliun sepanjang 2022. Laba bersih Bank Danamon meningkat 110 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra menuturkan, pertumbuhan yang kuat disebabkan kenaikan pendapatan bunga bersih dan penurunan biaya cost of credit (COC).

Selain itu, net interest margin (NIM) naik 30 bps dibandingkan tahun lalu atau mencapai 8 persen. Lalu, rasio cost of credit membaik 200 bps dibandingkan tahun lalu menjadi 2,4 persen.

“Total credit finance Bank Danamon sebesar Rp 146,7 triliun atau naik sebesar 12 persen dibandingkan tahun lalu. Tertinggi sepanjang sejarah Danamon. Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh kredit perbankan komersial dan institusi keuangan atau sering kita sebut IBFI dan kredit consumer,” kata Muljono dalam paparan kinerja keuangan Bank Danamon 2022, Rabu, 15 Februari 2023.

Selaras fokus Bank Danamon dalam tingkatkan porsi dana murah saldo giro dan tabungan atau CASA meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu Rp 81,3 triliun tertinggi dalam sejarah Perseroan. Dengan demikian, rasio giro atau tabungan atau CASA menjadi 63,9 persen dari 59,1 persen pada 2021.

“Hal ini merupakan pencapaian tertinggi Bank Danamon. Tahun 2022 kami tetap konsisten melanjutkan pengelolaan biaya operasional disiplin dengan dibarengi inevstasi area IT digital, printing dan SDM,” kata dia.

Baca juga: Apa Arti dari Istilah Stock Split dalam Pasar Saham?

Pada tahun lalu, melalui pilot project mulai perkenalkan next generation brand konsep sebagai upaya transformasi jaringan kantor pajak untuk tingkatkan pelayanan ke nasabah Bank Danamon.

“Kami lihat investasi-investasi ini perlu dilakukan sesuai komitmen kami untuk dukung keberlangsungqn pertumbuhan bisnis di masa mendatang,” ujar dia.

Tak hanya itu, non performing loan (NPL) 2022 turun jadi 2,6 persen atau membaik 10 bps dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didukung NPL coverage rasio paling tinggi sepanjang sejarah Bank Danamon 231,8 persen.

Sedangkan, rasio loan at risk termasuk restrukturisasi covid under toleransi turun 340 bps dibandingkan posisi tahun sebelumnya diangka 12,6 persen.

Rasio intermediasi makroprudensial atau RIM, naik menjadi 92,1 persen yang tunjukan tingktakan likuiditas sangat baik. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum tetap jadi yang terkuat dikelasnya diposisi 26,3 persen.

Sementara itu, anak perushaan Bank Danamon PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance juga mencetak pertumbuhan kenaikan pembiayaan 10 persen dibandingkan tahun lalu. Di mana pertumbuhan pembiayaan 2022 mencapai 22 persen.

 

 

 

Sumber

Baca juga: Adaro Buyback Saham Rp 4 Triliun! Berikut Kabarnya