PT Merdeka Battery Materials Akan Gelar IPO
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO). Rencananya, saham Merdeka […]
Nilai tukar rupiah hari ini menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya.
Melansir data Refinitiv, rupiah menguat 0,31% ke Rp 15.153/US$.
BI hari ini menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility tetap pada level 5,00%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6,50%.
“Rapat Dewan Gubernur BI pada 15-16 Februari memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers.
Selain itu, BI juga memberikan outlook pertumbuhan ekonomi yang lebih optimistis.
“Untuk tahun 2023 Bank Indonesia memproyeksikan bias ke atas 4,5-5,3%,” ungkap Gubernur BI Perry
Bias ke atas artinya BI memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) bisa tembus 4,9% ke atas.
“Hal ini didukung oleh kinerja ekspor yang berpotensi akan lebih tinggi dari perkiraan semula didorong pengaruh positif perbaikan ekonomi China,” paparnya.
Konsumsi rumah tangga juga akan tetap tumbuh tinggi, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan terjaganya inflasi.
Guna menambah pasokan valuta asing di dalam negeri, yang bisa membuat rupiah lebih stabil. BI memastikan operasi moneter valas dengan skema term deposit dalam rangka mendukung pengelolaan devisa hasil ekspor (DHE) akan diterapkan pada 1 Maret 2023.
“Memperkuat pengelolaan devisa hasil ekspor melalui implementasi instrumen operasi moneter valas DHE berupa term deposit (TD) valas DHE sebagai instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar mulai berlaku per 1 Maret 2023,” kata Perry.
Adapun, jangka term deposit valas yang ditawarkan tenor 1 tahun, 3 tahun dan 6 bulan. Perry pun berjanji pemberian suku bunga TD Valas DHE akan dilakukan secara kompetitif mengacu pada suku bunga valas counter party BI di luar negeri dengan besaran tiering suku bunga yang semakin besar untuk penempatan yang besar.
“Akan kompetitif, semakin panjang, suku bunganya akan semakin kompetitif, tapi kita juga semakin jumlahnya semakin besar, semakin besar bunganya…Jadi ini seperti kebijakan,” tegas Perry.
Sementara itu, pemberian agent fee/spread dari Bank Indonesia kepada bank dan lembaga lain sebagai peserta dilakukan secara menarik. Semakin bank atau lembaga memberikan term deposit yang semakin panjang, fee/spread-nya semakin besar.
Perry menambahkan terkait dengan jangka waktu, tiering, dan besaran agent fee/spread akan dievaluasi tiap tiga bulan.
Baca juga: Bank Danamon Catatkan Laba Rp 3,3 Triliun pada 2022
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO). Rencananya, saham Merdeka […]
Harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya turun pada hari Kamis (30/03) setelah lonjakan awal saat Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas […]
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul akan membagikan dividen tunai Rp 690 miliar untuk […]
CEO perusahaan investasi aset digital Galaxy Digital mengatakan kepada investor bahwa dia terkejut dengan jumlah perhatian terkait peraturan untuk kripto […]
CEO Twitter Elon Musk mengklaim valuasi Twitter sekitar USD 20 miliar atau sekitar Rp 301,28 triliun, menurut email yang dilihat […]
Krisis Perbankan Belum Usai, Begini Kata Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden angkat bicara terkait krisis perbankan yang […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.