Ekonomi Indonesia pada 2023-2024 diyakini masih tumbuh tinggi, meskipun situasi global dipenuhi ketidakpastian. Khusus untuk 2023, akan bisa menembus pertumbuhan 5,1-5,2%.

Demikianlah diungkapkan Perry Warjiyo, Calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat menjalani uji kelayakan atau fit and proper test di Komisi XI DPR hari ini, Senin (20/3/2023).

“Kita melihat, prospek ekonomi Indonesia 2023-2024 kami perkirakan melanjutkan pemilihan dan kebangkitan dan pertumbuhan ekonomi 4,5 – 5,3% tahun ini. Kemungkinan bisa 5,1 – 5,2% dan tahun depan 4,7 – 5,5%,” jelasnya.

Tingginya ekonomi nasional akan didorong oleh beberapa faktor, antara lain konsumsi rumah tangga. Pandemi covid-19 yang mereda serta pencabutan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat akan mendorong konsumsi tumbuh tinggi.

Ekspor juga masih menjadi andalan, meskipun harga komoditas internasional sudah tidak setinggi tahun sebelumnya. “Selain itu ada langkah-langkah perbaikan di UMKM dan sektor rill,” ujarnya.

Inflasi tahun ini, kata Perry akan bergerak di level 3% plus minus 1% dan tahun depan 2,5% plus minus 1%.

Baca juga: Prediksi Ekonomi Indonesia: Tumbuh 5,5% di 2023

“Stabilitas eksternal terjaga, meningkat pesat ekonomi dan keuangan digital, e-commerce, uang elektronik dan mendorong pasar-pasar tradisional dan ekonomi rakyat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat. Pada triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni 5,01% (yoy), di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan tahun 2022 tercatat 5,31% (yoy). Jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70% (yoy).

Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi. Prakiraan tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat pascapenghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA), serta berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

 

 

 

Sumber

Baca juga: Memahami Dampak Kripto terhadap Ekonomi