China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Pinjaman pemerintah Inggris melonjak menjadi 173,7 miliar pound ($222 miliar) dalam lima bulan pertama tahun fiskal karena biaya pandemi virus Covid-19 terus meningkat. Defisit anggaran pada bulan Agustus saja mencapai 35,9 miliar pound. Kantor Statistik Nasional mengatakan Jumat waktu setempat, jika Inggris sekarang telah meminjam lebih banyak sejak lockdown nasional diberlakukan pada bulan Maret daripada sepanjang tahun setelah krisis keuangan 2008-2009.
Baca juga: Kesepakatan Brexit Terus Tertunda! Pound Berisiko Jatuh
Angka tersebut datang sehari setelah Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak meluncurkan rencana 5 miliar pound untuk menyelamatkan jutaan pekerjaan dan bisnis dari krisis musim dingin karena peningkatan kasus Covid-19 yang mengancam penurunan ekonomi. Pandemi telah menimbulkan malapetaka dengan keuangan publik. Hutang sekarang di atas 2 triliun pound dan defisitnya. Jumlah yang perlu dipinjam pemerintah untuk mendanai pengeluarannya ditetapkan mendekati 400 miliar pound pada tahun fiskal saat ini.
Sumber foto: A Perry_Unsplash
Baca juga: Pound Sterling Inggris Melemah Terhadap Euro dan US Dollar
Hampir seperlima dari produk domestik bruto, itu akan mewakili kesenjangan terbesar di masa damai Inggris. Pada 2009-10, defisit mencapai 158,3 miliar pound, atau sekitar 10% dari perekonomian. Dengan pembelian obligasi Bank of England menjaga biaya pinjaman pada rekor terendah, defisit masih terjangkau untuk saat ini, tetapi Sunak mengatakan keuangan publik harus dikembalikan ke pijakan yang berkelanjutan setelah krisis berakhir. Ini menjadi sebuah petunjuk bahwa Inggris menghadapi kenaikan pajak dalam jangka menengah.
Dilansir dari Investing.com, pendapatan pajak turun 14% pada Agustus dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan pengeluaran melonjak sepertiga. Pengeluaran didorong oleh 500 juta pound yang dibayarkan ke restoran di bawah Eat Out to Help Out. Ini adalah sebuah inisiatif yang disponsori Departemen Keuangan untuk membantu industri perhotelan yang terkepung,. Kemudian ada pemberian 11 miliar pound untuk pekerja menganggur akibat pandemi. Bahkan sebelum pengumuman hari Kamis, Kantor Tanggung Jawab Anggaran Inggris menyebutkan biaya dukungan langsung untuk perekonomian pada tahun 2020-21 lebih dari 190 miliar pound.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.