PT Merdeka Battery Materials Akan Gelar IPO
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO). Rencananya, saham Merdeka […]
Apa itu phygital NFT?
Phygital NFT merupakan penggabungan NFT fisik (physical) dan digital, dimana pengalaman komunitas saat bisnis dapat terlibat dengan pelanggan mereka melalui NFT.
Phygital NFT tidak selalu bergantung pada komunitas Web3. Misalnya, komunitas NFT di Ethereum dan Solana sering kali bergantung pada pengguna asli blockchain tempat NFT dibuat. Namun, komunitas phygital NFT dapat dikatakan bersifat ‘agnostik’ terhadap blockchain dan fokus pada merek yang mereka anggap memiliki kedekatan.
Sebagian besar industri dapat menciptakan pengalaman komunitas menggunakan phygital NFT yang dapat memiliki efek pengenalan dan pengingatan brand yang kuat. Namun, brand yang telah merangkul paradigma ini berada di sektor barang mewah, fashion, makanan dan minuman, perangkat yang dapat dikenakan, hiburan, dan bahkan barang konsumen yang bergerak cepat.
Berikut adalah beberapa brand yang telah memanfaatkan phygital NFT untuk terlibat dengan komunitas mereka:
Contoh-contoh yang disebutkan di atas adalah sebagian kecil dari sejumlah brand yang telah mengadopsi pengalaman digital.
Baca juga: Dampak Bangkrutnya FTX di Indonesia, Simak di Sini!
Pengalaman komunitas hanyalah salah satu kasus penggunaan besar phygital NFT. Mengingat NFT bersifat otentik dan anti perusakan, siapa pun yang membeli phygital NFT dapat melacak evolusi barang yang mereka beli langsung dari orang yang membelinya pertama kali. Hal ini membantu membangun keaslian dan kepercayaan, salah satu pilar transaksi ekonomi.
Berkat keterlacakan, phygital NFT juga dapat membantu melawan produk palsu di pasar, yang mengarah pada penjualan barang asli. Terakhir, phygital NFT menciptakan lebih banyak kolaborasi dan menjadi sarana bagi seniman untuk memonetisasi keterampilan mereka. Misalnya, seniman dapat memonetisasi karya mereka di Felt Zine dengan berkolaborasi dengan brand, seperti Givenchy, untuk membuat konten bermerek untuk kampanye iklan dan pemasaran brand tersebut.
Hal ini dapat mencakup pembuatan foto-foto baru, karya seni, atau materi visual lainnya yang menyoroti brand atau produk Givenchy. Seniman dapat memperoleh kompensasi atas karya mereka dalam bentuk biaya, royalti, atau potongan hasil penjualan dari produk apa pun yang menggunakan karya mereka. Seniman juga dapat memperoleh visibilitas dan pengakuan atas karya mereka, yang dapat memperkuat merek pribadi mereka dan menarik peluang bisnis baru bagi mereka untuk mendapatkan keuntungan dari karya seni mereka.
Teknologi baru ini telah menemukan beberapa cara untuk berkolaborasi di antara para kreator, pengembang, merek, dan konsumen mereka dengan menggunakan dasar-dasar desain Web3.
Baca juga: Sony akan Kembangkan Bisnis di Metaverse!
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO). Rencananya, saham Merdeka […]
Harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya turun pada hari Kamis (30/03) setelah lonjakan awal saat Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas […]
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul akan membagikan dividen tunai Rp 690 miliar untuk […]
CEO perusahaan investasi aset digital Galaxy Digital mengatakan kepada investor bahwa dia terkejut dengan jumlah perhatian terkait peraturan untuk kripto […]
CEO Twitter Elon Musk mengklaim valuasi Twitter sekitar USD 20 miliar atau sekitar Rp 301,28 triliun, menurut email yang dilihat […]
Krisis Perbankan Belum Usai, Begini Kata Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden angkat bicara terkait krisis perbankan yang […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.