PT Merdeka Battery Materials Akan Gelar IPO
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO). Rencananya, saham Merdeka […]
Crypto Whale itu apa sih?
Sebagian besar mata uang kripto memiliki sejumlah besar pemegang aset yang dapat mempengaruhi harga aset kripto. Untuk investor aktif dan trader kripto, ada baiknya untuk memahami perilaku pasar para “whale” ini.
Crypto Whale mengacu pada pemegang besar aset kripto. Mereka bisa individu atau organisasi yang sering memiliki lebih dari 10% kripto. Misalnya, MicroStrategy memiliki hampir 130.000 Bitcoin (BTC) dan dapat menggerakkan harga BTC melalui partisipasi pasar mereka. Oleh karena itu, melacak aksi crypto whale memberikan wawasan tepat waktu tentang pergerakan harga aset kripto.
Di market tradisional, ketika pemain besar seperti Warren Buffett, suatu brand atau dana lindung nilai mengungkapkan bahwa mereka telah membeli aset tertentu, harga aset tersebut naik atau sebaliknya. Dengan demikian, ketika para pemain ini menjual aset, pasar biasanya mengikuti.
Ada solusi khusus untuk melacak aksi para crypto whale. Para trader dan investor kripto terus-menerus melacak jumlah mata uang kripto yang masuk dan keluar dari bursa.
Ketika mata uang kripto seperti Bitcoin atau Ethereum dipindahkan dalam jumlah besar ke bursa, diperkirakan akan terlihat beberapa aksi jual yang mengakibatkan penurunan harga. Sebaliknya, jika kripto mengalir keluar dari bursa ke dompet, itu dianggap sebagai pendahulu kenaikan harga.
Hal ini karena ketika bursa memiliki arus keluar kripto yang tinggi, mereka telah mengurangi supply yang mengakibatkan kenaikan harga. Seringkali, para crypto whale membeli kripto di bursa dan memindahkannya ke dompet mereka dalam volume besar. Ini bisa menghasilkan aksi harga bullish untuk kripto.
Dalam beberapa skenario, crypto whale dapat memilih untuk tidak mengganggu pasar dengan membeli atau menjual di bursa. Mereka akan melakukan transaksi over the counter (OTC) antara dua dompet. Misalnya, mereka dapat mengirim Bitcoin ke dompet yang akan mengirim kembali USD Coin (USDC), menghasilkan penjualan BTC tanpa pasar mengetahui transaksi tersebut.
Ketika blockchain mencatat transaksi besar, investor dapat mempelajari transaksi tersebut dan mengambil dompet yang terlibat di dalamnya. Jika dompet memiliki posisi mata uang kripto yang besar, mereka dapat diberi label sebagai dompet crypto whale. Sejak saat itu, pemeriksaan rutin pada dompet ini dan transaksi yang dilakukan dapat memberikan wawasan dalam menilai pergerakan harga kripto yang disimpan di dompet.
Crypto whale tracker juga bisa sama-sama menguntungkan di pasar NFT. Sebagian besar komunitas NFT memiliki pemegang koleksi yang besar. Dalam banyak kasus, pemegang NFT ini diidentifikasi oleh komunitas. Melacak perilaku dompet whale ini dapat membantu investor membuat keputusan beli/jual dengan cepat.
Baca juga: Harga token polygon (MATIC) naik 8%, apa penyebabnya?
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO). Rencananya, saham Merdeka […]
Harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya turun pada hari Kamis (30/03) setelah lonjakan awal saat Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas […]
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul akan membagikan dividen tunai Rp 690 miliar untuk […]
CEO perusahaan investasi aset digital Galaxy Digital mengatakan kepada investor bahwa dia terkejut dengan jumlah perhatian terkait peraturan untuk kripto […]
CEO Twitter Elon Musk mengklaim valuasi Twitter sekitar USD 20 miliar atau sekitar Rp 301,28 triliun, menurut email yang dilihat […]
Krisis Perbankan Belum Usai, Begini Kata Joe Biden Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden angkat bicara terkait krisis perbankan yang […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.